JAKARTA (10 Desember): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan mengatakan Indonesia dan film menjadi kesatuan untuk menuju peradaban yang modern.
Menurut Farhan, pemerintah perlu merancang kluster industri media dan konten yang membangun industri film meliputi Kemendikbud, Kemenko Perekonomian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pemprov, dan pemkot/pemkab.
"Kita ambil contoh kenapa Los Angeles (LA) bisa menjadi pusat industri film di Amerika. Karena para penambang timah hitam di sana membutuhkan menjual barangnya untuk menjadi seluloid film," ujar Farhan dalam Focus Group Discussion (FGD) Wakil Ketua MPR RI kerja sama dengan Produksi Film Negara (PFN) di Ruang Delegasi Lt 2, Gedung Nusantara IV MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12). Sebagian peserta mengikuti diskusi tersebut melalui daring di antaranya Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi.
Itulah alasan, kata Farhan, Los Angeles yang dahulu menjadi pusat tambang kini menjadi pusat film. Farhan menyebutkan di Indonesia peluang industri film sebenarnya sangat besar.
"Berdasarkan survei Saiful Mujani, masyarakat Indonesia lebih suka film Indonesia dibandingkan film asing," jelasnya.
Menurut Legislator NasDem itu, ini memerlukan regulasi yang kuat dengan koordinasi antarpemerintah agar industri film di Indonesia semakin maju.(HH/*)