JAKARTA (11 Desember): Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Taufik Basari menyarankan agar keluarga korban meninggal yang mengawal Muhammad Rizieq Shihab, menjalin komunikasi dengan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propram) Polri.
Hal tersebut dikemukakan Taufi Basari dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan keluarga anggota FPI yang meninggal karena ditembak polisi di kawasan Jalan Tol Jakarta -Cikampek Km 50 pada Senin (7/12). Rapat berlangsung di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12).
Taufik mengatakan, kepada Propam Polri, keluarga bisa menanyakan berbagai kejanggalan atas kejadian penembakan tersebut.
"Saya menyarankan keluarga korban untuk bisa membuka komunikasi dengan Propam Mabes Polri," tegas anggota DPR RI dari dapil Lampung I itu.
Legislator NasDem tersebut mengatakan ada beberapa keluhan dari keluarga korban pascainsiden penembakan tersebut. Di antaranya, mereka tidak mendapatkan informasi langsung dari kepolisian. Keluhan lain terkait barang pribadi korban. Pihak keluarga belum menerima barang pribadi milik korban.
Dainuri, ayah Luthfi Hakim, salah satu korban yang tewas ditembak polisi mengatakan KTP maupun HP anaknya tidak diserahkan kepada keluarga.
Hal serupa disampaikan Anandra, kakak perempuan Muhammad Suci Khadavi. Dia mengaku membutuhkan barang-barang korban, terutama telepon genggam milik adiknya.
"Handphone, tas tidak diberikan sama sekali. Handphone-nya itu juga kan pasti ada foto keluarga dan lainnya," kata Anandra.
Menurut Taufik Basari yang juga Ketua Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPP NasDem itu, pihak keluarga bisa mendapatkan penjelasan dari Propam Polri terkait keluhan-keluhan tersebut.(medcom/*)