PALEMBANG (15 Desember): Tim Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI menggelar pertemuan dengan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Sumsel), dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumsel dalam Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI di Palembang, Sumsel, Senin (14/12).
Dalam kunker yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni dari Fraksi Partai NasDem itu, ditemukan beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi kedua mitra kerja tersebut. Salah satunya soal anggaran.
Ahmad Sahroni dalam pertemuan tersebut meminta penjelasan terkait dengan data lalu lintas orang asing dan pergerakan orang asing selama berada hingga meninggalkan wilayah Indonesia yang melalui Kantor Imigrasi (Kanim) Palembang.
"Selain data pergerakan orang asing melalui Kanim Palembang, kami meminta penjelasan terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Keimigrasian dan kendala yang dihadapi, utamanya di masa pandemi Covid-19," ujar Sahroni di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumsel (14/12).
Legislator NasDem itu juga menanyakan perihal kegiatan penyuluhan hukum guna meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
"Kegiatan penyuluhan hukum baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat," kata wakil rakyat dari dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) itu.
Komisi III DPR RI, kata Sahroni, berharap agar seluruh mitra dapat meningkatkan rasa kepekaan terhadap keadilan masyarakat.
"Saat ini Komisi III DPR RI tengah fokus pada bagaimana menciptakan pengamanan yang baik dan benar kepada para warga binaan di Lapas agar terhindar dari penyebaran Covid-19," tukas Sahroni.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sumsel, Ajub Suratman mengatakan kunjungan Komisi III DPR RI itu memiliki makna yang sangat berarti bagi jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan.
"Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Komisi III DPR RI ke Sumatera Selatan dan berharap masukan yang kami sampaikan menjadi bahan pertimbangan,†tukas Ajub Suratman. (HH/*)
