JAKARTA: (6 Januari): Setelah diramaikan penemuan "seaglider" di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, kini Indonesia kembali diramaikan dengan serpihan roket di perairan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang diduga milik Tiongkok. Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI diminta membantu penyelidikan serpihan bangkai roket tersebut.
"Agar peristiwa (serpihan bangkai roket) itu dapat dijelaskan secara terang benderang," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai NasDem, Willy Aditya, Rabu (6/1).
Serpihan tersebut tengah diselidiki Polda Kalteng. Willy berharap masyarakat tidak berspekulasi dan menyebarkan informasi soal temuan serpihan tersebut hingga ada pernyataan resmi dari pihak berwajib.
"Beri kesempatan kepolisian dan aparat terkait lainnya untuk melakukan investigasi seksama agar informasi yang didapat benar-benar utuh dan jelas," tegas Legislator NasDem tersebut.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu juga meminta pihak terkait mengedukasi publik dengan informasi positif. Di antaranya, menjelaskan penyebab serpihan bangkai roket tersebut bisa terdampar di perairan Kumai.
Polda Kalteng beserta tim gabungan sejumlah lembaga sedang memeriksa benda yang ditemukan di perairan Kumaiitu. Hasil temuan sementara, serpihan tersebut diduga sebuah roket milik Tiongkok yang meledak di langit beberapa waktu lalu.
Dugaan serpihan tersebut bangkai pesawat atau roket milik Tiongkok itu muncul karena pada benda tersebut terdapat tulisan CNSA dikelilingi gambar padi yang merupakan lambang China National Aerospace Administration (CNSA). (medcom/*)