PONTIANAK (10 Januari): Sudah sejak lama Komisi V DPR RI mengingatkan para stakeholder penerbangan, yaitu Kementerian Perhubungan sebagai pemegang regulasi dan maskapai penerbangan sebagai pelaksana tentang pentingnya aspek safety (keselamatan) dunia penerbangan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Syarif Abdullah Alkadrie mengemukakan hal tersebut menanggapi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ812 rute Jakarta - Pontianak (Kalimantan Barat) di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Sabtu (9/1).
"Komisi V DPR sudah sejak lama mengingatkan Kemenhub mengenai pentingnya antisipasi jatuhnya pesawat. Safety harus jadi aspek utama terlebih di udara, beda dengan situasi transportasi di darat dan laut. Sekali aspek safety tidak terpenuhi, akan fatal," tegas Syarif di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1).
Legislator NasDem dari dapil Kalimantan Barat I itu menegaskan, Komisi V DPR akan terus memantau hasil final investigasi penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ812 itu. Mengingat, sepanjang pengamatannya faktor cuaca tidak menjadi masalah berarti pada hari kejadian itu.
Dalam analisis Syarief, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ812 tersebut akibat trouble engine atau faktor human error. Jika benar demikian, maka Syarief kembali menyerukan ke depannya aspek keselamatan menjadi prioritas utama dunia penerbangan.
"Di Indonesia sudah sering terjadi jatuhnya pesawat. Ke depan, prioritas keselamatan harus terus digarisbawahi. Stakeholder terkait harus betul-betul tegas agar tidak terulang lagi peristiwa jatuhnya pesawat, apalagi karena faktor human error maupun trouble engine," tandasnya.
Ketua DPW NasDem Kalbar itu juga menyampaikan pesan dukacita yang mendalam kepada segenap korban dan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Untuk itu, Komisi V DPR memastikan akan terus mengawasi sampai tuntas faktor penyebab jatuhnya pesawat SJ-182 sembari mengingatkan pihak maskapai memberikan hak asuransi kepada keluarga korban," tegas Syarif.(dpr.go.id/*)