JAKARTA (20 Januari): Hortikultura memiliki keunggulan yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan petani, ekspor maupun perekonomian daerah di Indonesia.
Hal itu dikemukakan anggota Komisi IV DPR RI, Abdullah Tuasikal dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan Dirjen Hortikultura, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, dan Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/1).
“Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia,†tegas Abdullah.
Menurut Legislator NasDem itu, meski ekspor produk hortikultura mengalami peningkatan yang baik pada 2020, keberlanjutan pasokan hortikultura di dalam negeri masih belum terselesaikan.
Ini menjadi permasalahan klasik yang selalu dihadapi bangsa Indonesia. Hal tersebut, menurut wakil rakyat dari dapil Maluku itu, merupakan imbas dari persoalan distribusi yang memberikan dampak pada harga komoditas hortikultura.
“Sangat penting untuk memperbaiki keberlanjutan pasokan dari produk hortikultura. Komoditas dari pasokan hortikultura ini harus tersedia di pasar, utamanya (produk) yang banyak dikonsumsi dan dibutuhkan masyarakat,†tambah Abdullah Tuasikal.
Legislator NasDem itu menambahkan, pasokan hortikultura dalam negeri harus menjadi basis utama dalam menentukan kebijakan impor agar dapat berada pada kondisi stabil.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar ekspor, katanya, produksi hortikultura harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu yang tidak mudah. Misalnya dengan mengharuskan produk yang diekspor bebas hama dan organisme yang bisa mengganggu di pasar internasional.
“Meningkatkan kualitas produk hortikultura harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan skala kawasan yang luas untuk meningkatkan skala usaha agar menjadi besar dan bisa memenuhi standar ekspor,†tegas Abdullah Tuasikal. (dpr.go.id/HH/*)