Berita

Baleg DPR Tinjau Ketahanan Pangan Banten

SERANG (22 Januari): Tim Kunjungan Kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menggelar pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Banten, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog Banten, dan sejumlah pihak, dalam rangka pemantauan pelaksanaan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, di Pendopo Lama Alun-Alun Serang, Banten, Kamis (21/1).

Dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Baleg DPR, Willy Aditya dari Fraksi Partai NasDem itu, hadir pula aktivis LSM, para petani/nelayan, tokoh masyarakat, dan Civitas Akademica Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Mathlaul Anwar, Banten.

Dalam kesempatan tersebut Willy mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp104,2 triliun untuk mendorong produksi komoditas pangan dengan membangun sarana prasarana dan penggunaan teknologi dalam melaksanakan revitalisasi sistem pangan nasional, dengan memperkuat korporasi petani dan nelayan secara digital.

“Kunker ini salah satunya untuk menyerap aspirasi daerah terkait pembangunan ketahanan pangan,” kata Legislator NasDem itu.

Willy juga menyatakan, Banten menjadi daerah yang potensial dalam hal pangan karena sebagai provinsi penyangga Ibu Kota.

Wakil rakyat dari dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep) itu juga meyakini jika sesuatu terjadi di Banten terutama persoalan pangan, maka bisa membuat dampak yang besar bagi perekonomian nasional. Oleh sebab itu, dia beserta komisi yang lain akan serius menyampaikan aspirasi soal ketahanan pangan tersebut.

“Banten itu vital pak Wagub. Kalau Banten goyah sedikit saja, ini besar dampaknya ke Ibu Kota. Makanya kita perlu kawal ini dengan seksama,” ujar Willy.

Menanggapi itu, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengatakan kondisi ketahanan pangan di Banten selama masa pandemi Covid-19 dijamin aman dan terkendali dengan baik.

Pemerintah Provinsi Banten bahkan telah menyalurkan cadangan beras sebanyak 831.830 kg untuk 83.183 KK di 603 desa dan 83 kecamatan.

“Berdasarkan analisis ketahanan pangan komposit, terdapat delapan kecamatan dari 155 kecamatan di Banten yang rentan terhadap rawan pangan atau masuk dalam prioritas 1–3, yang tersebar di Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak,” kata Andika.

Ditambahkan, Banten merupakan salah satu penghasil beras dengan total luas lahan sawah 204.335 Ha. Berdasarkan hasil penghitungan BPS menggunakan metode KSA (Kerangka Sampel Area), Provinsi Banten menduduki posisi ke-10 sebagai provinsi penghasil beras tertinggi nasional di tahun 2019 dengan produksi beras sebesar 843.000 ton.(*)

Share: