JAKARTA (5 Februari): Pemerintah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan semua pemangku kepentingan diminta memperhatikan kesehatan anak-anak korban banjir di Kalsel, sebelum muncul berbagai penyakit menimpa mereka.
Permintaan itu disampaikan anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Ary Egahni Ben Bahat saat melakukan kunjungan spesifik Komisi III DPR meninjau sejumlah titik banjir di Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis (4/2).
Dalam kunjungan itu, Legislator NasDem dari dapil Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut juga menyerahkan bantuan paket sembako bagi warga terdampak banjir.
Didampingi Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto, tim kunspek Komisi III DPR itu menyusuri Sungai Martapura menggunakan perahu karet milik Ditpolairud Polda Kalsel.
Srikandi NasDem itu mengemukakan, daya tahan tubuh anak-anak paling lemah sehingga kesehatan mereka harus benar-benar dijaga. Karena itu dia berharap posko kesehatan harus terus diaktifkan terutama di lokasi yang masih tergenang air. Beberapa penyakit rawan muncul saat banjir, di antaranya diare, penyakit kulit, hingga malaria dan demam berdarah.
"Petugas puskesmas setempat juga seyogyanya rajin melakukan pengecekan kesehatan warga yang terdampak banjir. Sasaran utamanya anak-anak dan kaum wanita termasuk para lansia," tegasnya.
Bukan hanya itu, lanjut Ary, satu penyakit yang paling berbahaya, yakni leptospirosis yang bisa berujung pada kematian. Leptospirosis yang umum disebut penyakit kencing tikus itu bisa terjadi karena kotoran tikus atau hewan lain yang terbawa banjir mengkontaminasi makanan atau minuman kemudian masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, Legislator NasDem tersebut meminta agar betul-betul dipastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi korban banjir bersih dan higienis. Ary juga mengingatkan agar korban banjir mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin mencuci tangan serta menjaga jarak atau tidak berkerumun, karena masih dalam suasana pandemi Covid 19.
"Untuk saat ini yang penting masyarakat terdampak banjir dalam kondisi sehat dulu dan bebas dari paparan Covid-19," katanya. (dpr.go.id/*)