JAKARTA (7 Februari): Fraksi Partai NasDem DPR RI mengusulkan Kiai Haji (KH) Syaikhona Kholil menjadi pahlawan nasional. Sosok yang dikenal dengan panggilan Mbah Kholil itu dinilai berkontribusi besar terhadap kehidupan bangsa dan konstruksi Islam di Nusantara.
"Kiprah Mbah Kholil sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan," ujar Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Willy Aditya, Sabtu (6/2).
Anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur XI (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep) itu menyebutkan publikasi perjuangan Mbah Kholil memang tidak semarak tokoh Islam lain. Hal ini disebabkan kiai asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu rendah hati dan tidak mau mengumbar jasanya.
"Mbah Kholil ini termasuk golongan kiai yang tidak mau menonjol-nonjolkan kehidupannya," ungkap Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI itu.
Selain itu, tambah Willy, Mbah Kholil menjadi salah satu tokoh pendidikan Islam terbesar di Indonesia. Bahkan, dia menjadi guru dari kiai-kiai besar di Indonesia. Salah satunya pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu mengatakan, sudah saatnya negara menobatkan Mbah Kholil sebagai pahlawan nasional. Pasalnya, murid Mbah Kholil sudah lebih dulu memperoleh gelar tersebut.
"Mengapa sumber ilmu dan kebijaksanaannya justru belum? Ini yang mendorong kami mengambil langkah serius untuk mendorong pengusulann gelar pahlawan nasional bagi Mbah Kholil," ujar dia.
Partai NasDem telah bergerak cepat mengumpulkan syarat pengajuan pemberian gelar pahlawan nasional kepada KH Syaikhona Kholil.
"Kami telah selesai menelusuri jejak keluarga Mbah Kholil," ucap Willy.
Tugas selanjutnya yang akan diselesaikan adalah mengumpulkan manuskrip dan bukti-bukti perjuangan Mbah Kholil. Fraksi NasDem DPR bahkan akan mengumpulkan bukti sejarah dari negara lain.
"Kami akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah kedutaan yang memiliki berkas sejarah Indonesia di masa hidupnya Mbah Kholil," ungkap dia.
Negara yang bakal dikontak Fraksi NasDem, yaitu Belanda. NasDem ingin meminta bantuan Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda membuka pintu akses dokumentasi sejarah pada masa Mbah Kholil.
Willy juga menyebutkan seluruh syarat bakal dipenuhi Fraksi NasDem DPR. Bahkan, NasDem juga siap mengusulkan perubahan regulasi pemberian gelar pahlawan jika aturan yang ada selama ini dinilai berbelit-belit.
"Intinya, kami sangat serius untuk mendorong penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk tokoh Madura, Mbah Kholil ini," pungkasnya.(medcom/*)