Berita

Indonesia Harus segera Beralih ke EBT

JAKARTA (9 Februari): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengatakan Indonesia harus segera beralih ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Kalau kita (Indonesia) tetap bertahan menggunakan energi fosil, ke depannya akan mengalami masalah yang sangat krusial," ujar Sugeng dalam diskusi daring Fraksi Partai NasDem DPR RI, melalui Aplikasi Zoom, Senin (8/2).

Hadir dalam diskusi bertajuk 'Rintangan Bauran Energi Nasional 2025' tersebut pengamat energi, Kurtubi, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, dan Direktur ASEAN Engineering of Resources & Energy Specialist, Habibie Razak.

Menutur Legislator NasDem itu, kalau penggunaan minyak tidak dikendalikan, akan mengakibatkan defisit dalam APBN.

"Jika penggunaan minyak rata-rata 700 sampai 800 barel per hari, sedangkan lifting di APBN 2021 hanya 7500 barel saja per hari, maka akan terjadi defisit di neraca perdagangan kita," jelasnya.

Namun, tambah wakil rakyat dari dapil Jawa Tengah VIII (Banyumas-Cilacap) itu, hingga hari ini energi fosil belum bisa dihapuskan. Karena faktanya hari ini, energi tersebut masih sangat dibutuhkan.

"Misalnya batubara, masih menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lumayan besar untuk komoditas," imbuhnya.

Maka dari itu, lanjut Sugeng, penggunaan energi fosil harus segera dikendalikan dan dialihkan. Misalnya, untuk di dalam negeri ke depan batubara sudah tidak lagi menjadi energi primer langsung.

"Intinya kami mau tumbuhkan suasana baru. Memang dibutuhkan investasi besar," tegas Sugeng.(HH/*)

Share: