Berita

Perlu Penambahan Anggaran Pupuk Bersubsidi

JAKARTA (18 Februari): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Charles Meikyansah mendorong penambahan anggaran pupuk bersubsidi, serta perbaikan tata kelola pupuk bersubsidi. Tahun ini, alokasi anggaran pupuk bersubsidi merupakan yang terendah sejak 2015.

Berdasarkan data Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), kebutuhan pupuk sebesar 23,2 juta ton atau senilai Rp67,182 triliun. Sedangkan pagu anggaran pupuk bersubsidi hanya Rp25,76 triliun. Jika semua kebutuhan e-RDKK dipenuhi, maka ada kekurangan anggaran sebesar Rp41,9 triliun.

“Ini merupakan perbedaan angka yang sangat besar. Saya sempat bicara dan melihat anggaran di kementerian lainnya, maka ada kejomplangan yang luar biasa untuk masalah pupuk ini,” ungkap Charles dalam webinar yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rabu (17/2).

Selain permasalahan alokasi anggaran, Legislator NasDem itu juga melihat ada persoalan tata kelola, distribusi dan penerima manfaat dari pupuk bersubsidi yang harus dibenahi.

Wakil rakyat dari dapil Jawa Timur IV (Lumajang dan Jember) itu juga menyoroti realokasi dan refocusing anggaran pada sektor pertanian yang cukup signifikan.

Pada tahun 2021, anggaran Kementerian Pertanian dipotong sebesar Rp6,326 triliun dari pagu awal Rp21,838 triliun menjadi Rp15,5 triliun.

“Realokasi dan refocusing anggaran yang berujung pada penghematan anggaran harus dihitung dengan lebih cermat. Jangan sampai mengganggu kebijakan dan program-program prioritas. Utamanya program padat karya, program langsung kepada petani dan ketahanan pangan nasional,” pungkas Charles.(RO/*)

Share: