Berita

Diapresiasi Langkah RRI Bangun Creative Center

BANDUNG (23 Februari): Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan, mengapresiasi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) yang ingin memperkuat rencana kerja sama dengan para musisi. Mereka akan membangun RRI Creative Center yang bermarkas di RRI Bandung.

Kerja sama yang sudah dibahas satu tahun terakhir itu, dilanjutkan dengan pemetaan ruangan dan aset bangunan yang akan digunakan. Ruangan yang direncanakan digunakan untuk kerja sama itu ialah studio siaran zaman dahulu, auditorium dan galeri musik. Tiga ruangan tersebut rencananya dioptimalkan untuk rekaman hidup, hiburan, dan musik wisata radio.

"Kolaborasi dengan musisi ini sebagai momentum memanfaatkan ruangan atau aset negara yang tidak terpakai agar tak mubazir. DPR RI memiliki kewajiban untuk memastikan RRI memberikan manfaat luas dan hak komunikasi publik melalui Lembaga Penyiaran Publik," kata Farhan di sela kunjungannya di Bandung, Jawa Barat, Senin (22/2).

Menurut mantan penyiar radio itu, langkah RRI bekerja sama dengan musisi Bandung itu membuka ruang kreatif yang lebih berpotensi besar.

"Musisi Bandung memiliki semangat tinggi untuk menciptakan ekosistem bagi dunia kreasi musik. Maka kerja sama RRI dengan para musisi ini diharapkan terwujud menjadi RRI Creative Channel," kata Legislator NasDem itu.

Direktur Utama RRI, Mohammad Rohanudin menjelaskan, kerja sama itu selain memanfaatkan aset yang tak terpakai juga untuk mengembangkan digitalisasi audio broadcasting dengan konten dari musisi ternama asal Bandung.

"Saya kira ini menarik karena pelaku seni berkumpul bersama di RRI Bandung. Ada seni musik, ada seni tradisional dan seni-seni lain sehingga mereka memiliki wadah. RRI punya tugas besar karena menjalankan mandat negara agar memberi manfaat," ujar Rohanudin.

Dia meminta para musisi dalam wadah tersebut berperan serta mengembangkan konten yang ada di RRI.

"Di abad modern ini digitalisasi menjadi penting dan itu menjadi cara mudah memfasilitasi semua keinginan apakah youtube, podcast. Ini nanti juga untuk mempromosikan karya musik dan harus dikembangkan," katanya.

Rohanudin memastikan, para musisi mendapat keleluasaan memberi sentuhan pada fasilitas tanpa mengubah nuansa khas RRI.

"Ada ruang-ruang khusus untuk siaran. Alat musik tradisional, museum seni. Kami juga kerja samakan audio digital broadcasting. Kami punya delapan channel, satu channel nanti diberikan untuk digunakan," katanya.(MI/*)

Share: