Berita

Gobel Inisiasi Pertanian tanpa Pupuk Bersubsidi

LIMBOTO (24 Maret): Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel menginisiasi pertanian padi tanpa pupuk bersubsidi di Gorontalo.

"Kita akan wujudkan bersama-sama untuk luas tanam 50 ribu hektare," kata Rachmad Gobel saat memberikan sambutan di hadapan para petani di Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (23/3).

Dalam acara itu Gobel menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Koperasi Jaya Usaha Bersama dengan para pihak yang akan mendukung program tersebut, yaitu PT Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, Asuransi Jasindo, Pupuk Kaltim, Japfa Comfeed, Bank BNI, dan Bank Mandiri. Hadir juga Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Gunawan.

Gobel telah melakukan uji coba pertanian tanpa pupuk bersubsidi dan hasilnya jauh lebih produktif. Karena itu, ia akan memperluas areal tanamnya hingga mencapai 50 ribu hektare.

Wakil rakyat dari dapil Gorontalo itu bertindak sebagai fasilitator, sedangkan pelakunya adalah para petani dengan bergabung ke dalam wadah koperasi.

"Koperasi yang memfasilitasi penyediaan pupuk, bibit, sarana pertanian, dan juga menyerap hasil panennya," kata Legislator NasDem tersebut.

Untuk tahap pertama Gobel telah menghibahkan dana pribadinya sebesar Rp500 juta untuk koperasi. Pada tahun kedua ini ia akan menghibahkan lagi sebesar Rp500 juta, dan begitu seterusnya selama lima tahun.

"Sehingga nanti totalnya menjadi Rp2,5 miliar. Semuanya saya hibahkan dan menjadi milik petani," kata anggota Komisi XI DPR RI tersebut.

Sedangkan pihak bank akan menjadi kreditor, pabrik pupuk menyediakan kebutuhan pupuk nonsubsidi, dan pihak asuransi sebagai penjaminnya. Sedangkan pelibatan Japfa adalah jika petani menanam jagung maka Japfa siap membelinya. Japfa adalah perusahaan pakan ternak yang membutuhkan pasokan jagung.

"Ke depannya kita akan membangun pertanian sebagai sebuah industri modern dengan menyediakan mesin pengering dan penggilingan padi. Kita bangun sistem yang terintegrasi. Ini namanya membangun ekosistem yang diorkestrasikan," lanjutnya.

Melalui alat pengering dan penggilingan modern, kata Legislator NasDem itu, bisa meningkatkan produktivitas hingga 30%. Hal itu terjadi karena faktor mencegah kerusakan dan kehilangan akibat penanganan pascapanen yang masih tradisional.

Dalam sambutannya, Senior Project Manager Agro Solution dari PT Pupuk Indonesia, Supriyoto, mengatakan, pertanian padi dengan pupuk nonsubsidi terbukti lebih menguntungkan petani.

Selain di Gorontalo, Rachmad Gobel juga melakukan program yang sama di Nusa Tenggara Timur.

"Dua provinsi ini sama-sama sebagai provinsi yang miskin. Karena itu kita harus bersama-sama membangun keduanya. Pertanian adalah tulang punggung bangsa. Selain menyediakan pangan, juga menyerap tenaga kerja yang besar serta paling tahan terhadap guncangan ekonomi," tegas Gobel.(MI/*)

Share: