JAKARTA (26 April): Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel menyampaikan dukacita mendalam atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 serta gugurnya 53 prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dalam insiden itu.
“Kita harus bisa mengambil hikmah dari musibah ini. Kita harus mengevaluasi seluruh alutsista milik TNI AL,†kata Rachmad Gobel dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4).
Gobel menambahkan, Indonesia adalah negara kepulauan sejati karena memiliki 13 ribu lebih pulau. Sebagai negara maritim, Indonesia membutuhkan kekuatan TNI AL yang prima.
Selain itu, kata Legislator NasDem tersebut, Indonesia negara perlintasan dengan titik lintas yang banyak. Banyak kapal niaga dan kapal perang dari berbagai negara melintasi Indonesia.
Di sisi lain, perairan Indonesia di antaranya berupa laut dalam. Bahkan, di sejumlah titik merupakan hotspot karena berdekatan dengan wilayah sengketa maupun wilayah perompak dan kejahatan lainnya.
Gobel menyebut laut dalam, seperti di Selat Sunda, Selat Sulawesi, dan Selat Lombok menjadi perlintasan kapal selam. Alhasil, Indonesia harus memiliki kapal selam dan teknologi pendeteksinya.
“Tentu semuanya dengan teknologi yang maju dan mumpuni,†tegas Legislator NasDem dari dapil Gorontalo itu.
Kapal perang di permukaan laut, tambah Gobel, juga harus yang berteknologi maju, modern, dan kuat. Keberadaan kapal perang itu sudah wajib hukumnya.
“Ini bukan hanya untuk menghadapi kapal perang negara lain, tapi juga untuk menghalau kapal nelayan dari negara lain yang mencuri dari laut kita yang kaya dengan ikan. Ini untuk melindungi nelayan kita,†katanya.
Gobel menekankan ketahanan nasional di sektor maritim amat vital untuk Indonesia. Bukan hanya untuk misi perang serta menjaga keutuhan nasional, tetapi ketahanan di sektor maritim diperlukan untuk melindungi nelayan dan misi ekonomi lainnya.(medcom/*)