Berita

Gobel Rancang Kawasan Ekonomi Halal di Gorontalo

JAKARTA (30 April): Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel mengungkapkan, saat ini ia sedang merancang kawasan ekonomi halal di Provinsi Gorontalo. Tujuannya, untuk memecah kemiskinan dan menyejahterakan rakyat di daerah tersebut.

Untuk mewujudkan hal itu, Gobel akan menggandeng kerja sama dengan Turki dan Jepang yang memiliki ekonomi kuat dan teknologi yang maju. Kawasan ekonomi halal tidak hanya soal restoran, tetapi juga industri pertanian, peternakan, kelautan hingga industri olahan.

"Sehingga kita tidak lagi ekspor bahan mentah, tapi sudah jadi olahan. Saya juga telah berdiskusi dengan Dubes Indonesia untuk Turki dan mitra saya di Jepang, bagaimana bisa bekerja sama membangun kawasan ekonomi halal dengan teknologi maju yang mereka miliki," ujar Gobel, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/4).

Wakil rakyat dari dapil Gorontalo itu menilai, Gorontalo setidaknya memiliki tiga kekuatan yang potensinya bisa lebih digali dan dimaksimalkan lagi, yakni, pertanian, perkebunan dan kelautan.

Menurut dia, setidaknya diperlukan 50 ribu hektare (ha) untuk industri pengolahan beras atau jagung. Jika tiap 1.000 ha dibutuhkan satu mesin industri, berarti akan ada 50 mesin tersebar di Gorontalo.

"Dengan begitu, tentu kekuatan kita akan bisa naik lebih besar. Belum lagi jika didukung oleh kualitas pupuk dan bibit yang lebih baik, sehingga bisa meningkat dua kali lipat produksinya. Saya membayangkan keuntungan yang bisa didapat oleh para petani dan peternak dengan peningkatan produksinya," tegas Gobel.

Anggota Komisi XI DPR RI itu juga menuturkan, DPR RI belum lama ini sudah mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang bertujuan menarik investasi dari investor asing. Hal tersebut pada dasarnya dinilai bagus, tapi kekuatan asing itu hanyalah pelengkap, bukan yang utama dalam membangun ekonomi Indonesia.

"Yang harus kita bangun adalah ekonomi rakyat. Kalau kita bicara lapangan kerja, justru menurut saya pertanian, perkebunan, dan kelautan sangat potensial untuk itu. Maka harus didorong lebih tinggi lagi, yakni kedaulatan pangan, sehingga kita tidak bergantung lagi kepada asing dengan impor pangan. Mereka, para petani, peternak, nelayan dan UMKM memang masih skala kecil ibarat satu lidi, tapi kalau mereka diikat bersama dalam sebuah koperasi akan menjadi kekuatan besar," imbuh Gobel.

Menurut Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu, pada dasarnya Gorontalo kaya di sejumlah sektor. Namun pertanyaannya, siapa yang akan menggali kekayaan itu. Jika tidak melakukan apa-apa, jangan harap ke depan masyarakat Gorontalo bisa menjadi tuan di kampungnya sendiri.

"Kekhawatiran saya, dari pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki, seperti orang Betawi di Jakarta dulu kayanya luar biasa, tanahnya di sana-sini. Tapi sekarang sudah dimiliki oleh investor-investor besar. Apakah Gorontalo mau demikian? Jangan sampai itu terjadi. Oleh karena itu, harus kita gali kekayaan yang kita miliki. Dimulai dari pertanian, perkebunan, kelautan, dan peternakan," pungkas Gobel. (medcom/*)

Share: