Berita

Setelah Vaksinasi Perlu Ikut Tes Serologi

SLEMAN (3 Mei): Setelah vaksinasi sebaiknya masyarakat mengikuti tes serologi atau tes imun untuk mendeteksi tingkat kekebalan terhadap serangan Covid-19.

“Ini penting untuk melihat tingkat keberhasilan vaksinasi. Kita bisa mengetahui apakah vaksin di tubuh kita sudah menghasilkan antibodi (kebal) terhadap Covid-19,” kata Subardi, anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, seusai menjalani tes serologi di Intibios laboratorium, Godean, Gamping, Sleman, DIY, Minggu (2/5).

Menurut Subardi, Indonesia patut bersyukur karena jumlah penduduk yang sudah divaksinasi cukup besar. Data Satgas Penanganan Covid-19 per Jumat (30/4) menyebutkan, jumlah penerima vaksin Covid-19 mencapai 12, 2 juta. Kementerian Kesehatan menyebut angka itu membawa Indonesia di posisi pertama sebagai negara dengan jumlah suntik vaksin terbanyak di Asia Tenggara. Namun, menurut Subardi sebaiknya setelah vaksinasi diikuti dengan tes serologi.

Subardi mendatangi Intibios laboratorium yang juga terdapat kontainer level Biosafety Level (BSL)-2 untuk langsung menganalisis ratusan sampel Covid-19 dalam sehari. Subardi ingin mengetahui persentase efektivitas vaksin setelah ia menerima vaksin kedua (sinovac) di Jakarta pada bulan Maret lalu.

Wakil rakyat dari dapil DIY itu merespon baik layanan serologi tersebut.

“Dengan tes berbasis ilmiah ini, kita bisa tahu seberapa cepat herd immunity terbentuk seusai vaksinasi,” jelasnya.

Ketua DPW NasDem DIY itu menilai semakin banyak masyarakat yang inisiatif tes serologi, semakin efektif program vaksinasi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid.

“Saya berharap tes serologi semakin diminati masyarakat. Selain itu, masyarakat juga perlu memilih laboratorium yang modern, profesional, dan kredibel,” tambahnya.

Dokter Intibios Lab, Kezia Dewi menjelaskan, jangka waktu yang disarankan tes serologi berkisar satu bulan setelah vaksinasi kedua. Hasil tes serologi itu berupa positif atau negatif. Kalau hasilnya positif berarti tubuh pasien sudah mengandung antibodi (dengan persentase berbeda-beda). Sedangkan bila negatif, pembentukan imun tubuh setelah divaksin belum sempurna.

“Kalau negatif, berarti reaksi vaksin belum bekerja sempurna untuk menangkal virus. Tetapi apapun hasilnya, tes serologi ini membuat pengendalian Covid lebih terukur,” jelas dokter muda itu.(NK/*).

Share: