GORONTALO (4 Mei): Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel menegaskan kualitas pendidikan di Gorontalo harus segera diperbaiki. Kondisi pendidikan di Gorontalo saat ini sangat memprihatinkan. Salah satunya presentase angka putus sekolah yang cukup tinggi.
Menurut data Dinas Pendidikan Gorontalo, dari total 50.831 murid SMA/SMK/SLB di Gorontalo, tercatat 500 orang di antaranya memilih tidak lagi melanjutkan sekolah.
Menurut Gobel, agar SDM Gorontalo bisa bersaing, kuncinya dengan memperbaiki kualitas pendidikan.
“Itulah kenapa saya mengajak bapak-ibu sebagai tokoh pendidikan dan tokoh agama untuk saling bersinergi. Kita bisa mengevaluasi, apa sebenarnya masalah yang dihadapi sekolah dan perguruan tinggi. Mulai peserta didik maupun guru-guru dan dosennya harus ditingkatkan kapasitas dan kapabilitasnya agar bisa memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada para anak didiknya,†ujar Gobel saat bersilaturahmi dengan ormas Islam dan para Rektor PTN/PTS se-Gorontalo, Senin (3/5).
Wakil rakyat dari dapil Gorontalo itu mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar beasiswa di Gorontalo dapat ditingkatkan. Hasilnya, dari yang semula hanya dialokasikan untuk 1.800 orang, kemungkinan akan naik menjadi sekitar 8.000-an orang. Tidak hanya itu, para guru dan dosen juga akan diusahakan mendapatkan program beasiswa dari Kemendikbudristek.
“Saya berharap bahwa kita ingin mengejar ketertinggalan Gorontalo dengan program-program tadi. Dengan program ini, kita harus membuat satu visi ke depan dengan menjabarkan roadmap bagaimana pembangunan SDM kita. Saya berharap generasi muda Gorontalo bisa diharapkan menjadi calon-calon pemimpin di masa depan,†harap Gobel.
Anggota Komisi XI DPR RI itu juga mengatakan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo harus ditingkatkan. Semua sumber daya yang ada harus bisa diangkat dan dimanfaatkan menjadi nilai tambah ekonomi yang besar ke depan.
"Supaya nanti ada korelasi antara SDM dengan pertumbuhan ekonomi. Jangan sampai nanti SDM yang terpakai banyak di luar dari rakyat Gorontalo. Kalau kita tidak bangun SDM serta keahliannya, saya khawatir bukan hanya akan kedatangan pekerja dari daerah lain, tapi pekerja asing mungkin juga akan masuk," imbuh Legislator NasDem tersebut.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) tersebut menambahkan, untuk mewujudkan Gorontalo menjadi lima daerah sejahtera di Indonesia, perlu sinergi antara tokoh ulama dan pendidikan.
“Kita harus jadikan label Serambi Madinah yang melekat pada Gorontalo ini menjadi satu kekuatan besar. Saya sudah membedah alokasi anggaran untuk Gorontalo, kecil sekali, baik untuk pendidikan maupun UMKM. Tidak salah kalau kenyataannya Gorontalo menjadi daerah miskin nomor lima,†tutupnya. (dpr.go.id/*)