Berita

Sektor UMKM bisa Jadi Pintu Masuk Pemberdayaan Perempuan

JAKARTA (7 Desember): Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu pengaman untuk menjawab tantangan di sektor ekonomi nasional. Pemberdayaan perempuan lewat sektor UMKM merupakan langkah strategis untuk mewujudkan kebangkitan ekonomi masyarakat.

"Saya mengapresiasi para perempuan anggota IPEMI yang menggalang potensi perempuan Indonesia sehingga memiliki ketrampilan dan mampu membangun usaha, sehingga bisa berdaya di sektor UMKM," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam acara Anugerah Penghargaan Perempuan Inspirasi Indonesia 2022 yang digelar Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia  (IPEMI) di Jakarta, Rabu (7/12).

Hadir pada acara itu antara lain H Taj Yasin Maimoen (Wakil Gubernur Jawa Tengah), Ingrid Kansil (Ketua Umum IPEMI) dan Reni Yanita (Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian), perwakilan dari Komnas Perempuan dan para anggota IPEMI.

Menurut Lestari Moerdijat yag akrab disapa Rerie, sektor UMKM adalah kekuatan yang dahsyat, karena 99% dari bisnis di Tanah Air adalah UMKM dengan sumbangan kepada PDB nasional sebesar 61% dan mampu menyerap 97% tenaga kerja di dunia usaha.

Dalam rangkaian KTT G-20 di Bali, November lalu, ujar Legislator NasDem itu, disepakati empat rencana strategis UN Women 2022-2025 yang merupakan panduan bagi seluruh perempuan di dunia untuk bekerja sama dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada 2030.

Keempat rencana itu, kata Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, adalah mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, afirmasi partisipasi perempuan dalam pemerintahan dan pelayanan publik, melibatkan perempuan dalam upaya perdamaian dan keamanan.

Sektor UMKM, menurut Rerie, bisa menjadi pintu masuk bagi perempuan Indonesia untuk bergerak bersama dan bangkit menjadi enterpreuner yang tangguh, dalam upaya mewujudkan komitmen yang telah disepakati pada ajang KTT G20 yang baru lalu.

Menurut Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara) itu, perempuan merupakan aktor penting  dalam merawat kebhinekaan dan keberagaman serta nilai-nilai kebangsaan.

"Karena semua proses penanaman nilai-nilai itu berawal dari lingkungan keluarga dimana perempuan memiliki peran penting di dalamnya," ujar Rerie.

Selain itu, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengajak para perempuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri untuk meningkatkan partisipasi perempuan di ruang politik.

"Alokasi 30 persen perempuan di parlemen jangan hanya cita-cita, tetapi harus segera diwujudkan. Kita harus berjuang dimulai dari diri sendiri dan mencari jalan keluar secara bersama untuk mewujudkannya," pungkas Rerie.(*)

Share: