Berita

Lisda Apresiasi Pengusulan Kebaya sebagai Warisan Budaya UNESCO

JAKARTA (9 Februari): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni mengapresiasi keputusan Indonesia yang bergandeng tangan dengan Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand yang mengusulkan kebaya ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Lisda menyebut keputusan yang diambil pemerintah Indonesia sudah tepat, sebelum muncul klaim dari negara lain terkait dengan kebaya.

“Kita tentu mengapresiasi langkah Indonesia yang akhirnya bergandengan tangan bersama dengan empat negara serumpun lainnya. Lebih baik terlambat daripada sama sekali tidak melakukan apa-apa dan di kemudian hari ada negara yang mengklaim bahwa kebaya milik mereka,” ujar Lisda dalam keterangannya, Rabu (8/2).

Lima Negara serumpun yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, serta Thailand sejak lama memang telah menjadikan kebaya sebagai pakaian sehari-hari kaum perempuan. Meskipun dengan model yang berbeda-beda namun tampilannya serupa.

Lisda menjelaskan, terwujudnya hal ini tidak lepas dari pembahasan kekayaan budaya bangsa serumpun pada tahun 2021, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Ismail Sabri, agar kebaya diusulkan ke UNESCO.

“Tentu kita juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo serta PM Malaysia Dato Sri Ismail Sabri pada tahun 2021 lalu di Jakarta, sempat membahas agar kebaya diusulkan ke UNESCO. Dan terbukti ini disambut baik oleh negara serumpun lainnya, sehingga terjadilah pengusulan ini,” terangnya.

Legislator NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu berharap hal itu dapat menjadi semangat untuk melestarikan dan menghargai aset budaya, sekaligus memotivasi dan menginspirasi kita semua untuk menggali aset-aset budaya atau warisan lain yang selama ini kita abaikan dan membuat kita terkejut ketika diklaim milik bangsa lain.

“Semoga apa yang telah dilakukan berhasil sehingga kelestarian produk budaya kita yang khas dan unik itu bisa diakui dunia. Mari ke depan kita terus melestarikan dan menghargai aset budaya kita yang selama ini mungkin masih terabaikan, sebelum tiba-tiba kita dikejutkan oleh negara lain terhadap budaya kita,” pungkas Lisda, anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan dan kebudayaan itu. (RO/Bee/*)

Share: