JAKARTA (10 Februari): Kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana harus terus ditingkatkan mulai dari lingkungan keluarga hingga pemerintah daerah, untuk mencegah timbulnya korban jiwa saat bencana terjadi.
"Potensi ancaman bencana hidrometeorologi harus segera diantisipasi dengan peningkatan kesiapan masyarakat dalam menghadapinya," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/2).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi dalam empat tahun terakhir (2018-2022) terus bertambah.
Melansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bencana hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).
Kerugian yang diderita masyarakat akibat kerusakan rumah dan fasilitas lainnya mencapai Rp31,5 triliun. Cuaca yang mudah sekali berubah, merupakan tantangan yang harus dihadapi masyarakat.
Menurut Lestari Moerdijat yang akrab disapa Rerie, potensi ancaman bencana tersebut harus benar-benar dipahami masyarakat, dimulai dari lingkungan keluarga, terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana.
Legislator NasDem itu menambahkan, kesiapsiagaan yang diperlukan dalam lingkup keluarga, antara lain keluarga harus memahami rute evakuasi bila bencana terjadi, kapan harus evakuasi, mempersiapkan tas siaga bencana, dan nomor kontak aparat keamanan.
Selain itu, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara) tersebut, untuk skala yang lebih luas masyarakat di kawasan rawan bencana didorong membentuk tim siaga desa dan kecamatan untuk memantau dan mengidentifikasi potensi bencana di wilayahnya masing-masing.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap sistem kesiapsiagaan di tingkat masyarakat dapat dibangun lewat kolaborasi yang baik antar para pemangku kepentingan di pusat dan daerah.
Menurut Rerie, dibutuhkan sosialisasi masif agar sejumlah upaya evakuasi dari ancaman bencana menjadi pengetahuan umum masyarakat.
Sejumlah pelatihan penanggulangan kebencanaan, tambah Rerie, juga harus ditingkatkan untuk memberikan pemahaman yang cukup bagi masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana alam.(*)