JAKARTA (13 Februari): Pemahaman dan deteksi dini terhadap kanker pada anak harus ditingkatkan untuk memperbesar harapan hidup penderitanya. Pola hidup sehat harus diterapkan sejak dini, agar kebutuhan gizi anak terpenuhi.
"Upaya untuk meningkatkan harapan hidup anak penderita kanker harus terus dilakukan dengan konsisten, lewat kolaborasi yang baik dari para pemangku kepentingan dan masyarakat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/2).
Catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sepanjang 2022 pasien kanker anak yang terdata di 12 rumah sakit besar di Indonesia berjumlah 1.821 anak.
Catatan yang sama juga mengungkapkan bahwa anak memiliki kecenderungan menderita beberapa tipe kanker karena adanya perubahan gen yang diturunkan dari orang tua.
Namun, bila ditemukan lebih dini dan langsung diberikan pengobatan, angka harapan hidupnya bisa lebih besar.
Menurut Lestari Moerdijat yang akrab disapa Rerie, sejumlah catatan dari IDAI terkait kanker anak harus direspon dengan segera, lewat berbagai upaya yang harus didukung para pemangku kepentingan dan masyarakat.
Untuk mewujudkan daya dukung yang kuat terhadap penanganan kanker anak di Tanah Air, ujar Legislator NasDem itu, dibutuhkan pemahaman yang baik semua pihak tentang kanker anak.
Upaya deteksi dini kondisi kesehatan setiap anak, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, harus dilakukan secara konsisten agar sejumlah potensi penyakit yang ada bisa ditangani sejak awal.
Jumlah anak penderita kanker yang hampir mencapai 2.000 anak itu, tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem tersebut, harus menjadi kewaspadaan bersama untuk segera menindaklanjuti dengan langkah nyata agar dapat konsisten menekan jumlah anak penderita kanker di Tanah Air.
Menurut Rerie, pemerintah bersama masyarakat harus membangun kolaborasi yang baik dalam mewujudkan sistem deteksi dini yang mampu mencegah berkembangnya sejumlah penyakit, termasuk kanker pada anak.
Selain itu, tegas Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara) tersebut, upaya pengobatan kanker anak juga harus menjadi perhatian bersama dari sisi pemenuhan jumlah tenaga kesehatan dan juga fasilitas kesehatan yang memadai.(*)