LABUAN BAJO (20 Februari): Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene mendorong percepatan pengadaan fasilitas kesehatan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. RSUD tersebut sedang ditingkatkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
Hal itu diungkap Felly saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Bupati Manggarai Barat dan jajarannya di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat (17/2).
"Kementerian Kesehatan sedang merampungkan pembangunan sejumlah infrastruktur di RSUD Komodo yang dipersiapkan menjadi rumah sakit internasional untuk mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi wisata superprioritas sekaligus menjelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN bulan Mei ini," ujar Felly.
Legislator NasDem itu menambahkan, kehadiran rumah sakit bertaraf internasional sangat dibutuhkan di Labuan Bajo yang merupakan daerah tujuan wisata superpremium.
Namun demikian, Felly berharap pemerintah daerah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan terampil di bidang kesehatan. Peralatan kesehatan yang lengkap dan modern perlu didukung SDM yang mumpuni.
"Kita berharap keberadaan RSUD bertaraf internasional bisa menerima pasien BPJS Kesehatan, bukan hanya untuk kalangan turis pariwisata (golongan tertentu) yang menggunakan," imbuh Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Utara tersebut.
Felly menilai daerah wisata superpremium seperti Labuan Bajo yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara harus didukung dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Karena itu, Komisi IX DPR mendorong agar Labuan Bajo segera memiliki rumah sakit bertaraf internasional.
"Apabila fasilitas kesehatan memadai maka wisatawan menjadi lebih tenang selama berwisata. Karena apabila terjadi sesuatu dengan wisatawan lebih mudah ditangani. Pembangunan RSUD Komodo menelan anggaran Rp6,4 miliar. Pembangunan RSUD Komodo berkat dukungan Komisi lX DPR sehingga kami mengapresiasi kerja Menkes menyelesaikan pembangunan RSUD Komodo menjadi RS internasional sehingga konsep wisata medis bisa berjalan baik di Labuan Bajo," pungkas Felly. (dpr.go.id/*)