Berita

Subardi Tegaskan Pancasila Sempurna untuk Indonesia

SLEMAN (4 Juni): Peringatan hari lahir Pancasila tak lepas dari aspek historis. Kala itu, Bung Karno sebagai perumus Pancasila sekaligus orang pertama yang mengenalkan Pancasila, menggali dasar negara dari nilai-nilai keadaban bangsa. Pidatonya saat mengenalkan Pancasila pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945 diterima secara aklamasi, meski ada dinamika dalam merevisi teksnya.

“Pancasila lahir dari refleksi ideologis bangsa Indonesia. Pancasila juga mempertegas orisinalitas karakter bangsa Indonesia yang pluralistik tetapi jadi satu-kesatuan,” ungkap anggota MPR RI Subardi saat melakukan Sosialisasi 4 Pilar Bangsa, di Papringan, Caturtunggal, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (2/6).

Legislator yang juga Ketua DPW Partai NasDem DIY itu menilai, tidak ada kesenjangan antara idealitas dan realitas Pancasila. Apa yang terjadi saat ini, seperti ketimpangan pembangunan, ketidakadilan sosial, penegakan hukum yang tebang pilih, maupun pembangunan SDM yang belum merata, bukan termasuk kesenjangan idealitas dan realitas dalam Pancasila. Hal itu lebih karena faktor cita-cita yang sedang diperjuangkan.

“Saya tidak sependapat bila disebutkan dalam Pancasila terdapat kesenjangan antara idealitas dan realitas. Bila ada kekurangan saat ini, itu karena kita sedang berjuang mencapai cita-citanya. Peran Pancasila sebagai pemandu harus menjadi kewajiban kita untuk bergerak sesuai rel Pancasila," tegasnya.

Subardi juga mengutarakan betapa Pancasila sangat dihargai oleh bangsa lain. Banyak contoh bangsa yang sesunguhnya serumpun, tetapi hidup dalam cengkraman perang. Artinya, mereka tidak memiliki dasar negara yang mampu menyatukan perbedaan.

“Asas nasionalisme di sebagian negara Timur Tengah maupun Afrika sampai saat ini masih belum sempurna. Padahal mereka serumpun tetapi kerap dilanda konflik. Kita yang hidup di bumi Nusantara patut bersyukur, segala perbedaan suku, ras, dan agama disatukan oleh Pancasila sebagai konsensus bangsa,” jelasnya.

Kandungan Pancasila, lanjut Subardi, tidak sekedar sebagai dasar negara. Lebih dari itu, para bapak bangsa kita mengajarkan kepada penerusnya bahwa cara menyelesaikan persoalan bangsa bisa melalui musyawarah. Pancasila termasuk dalam pilar bangsa yang mampu menjangkau segala tantangan zaman.

“Pancasila disepakati dari forum musyawarah. Tanpa gesekan, tanpa peperangan. Para pendiri bangsa ini telah mewariskan dan mengajarkan kepada kita bahwa segala ajaran kebaikan telah dimuat dalam Pancasila. Kebaikan agama ada dalam Pancasila. Keluhuran budaya juga ada dalam Pancasila. Pancasila itu sempurna dan abadi untuk Indonesia. Selamat Hari Lahir Pancasila,” ucap Subardi. (NK/*)

Share: