MAKASSAR (5 Juni): Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, menekankan pentingnya inovasi, sinergi, dan sustainable action (tindakan keberlanjutan) dalam menjawab tantangan besar industri pelayaran di Tanah Air.
"Inovasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Sektor maritim dituntut untuk terus berkembang, mulai dari sistem navigasi, efisiensi operasional, digitalisasi pelabuhan, hingga penggunaan teknologi kapal yang ramah lingkungan,” kata Teguh saat memberikan sambutan dalam penutupan Diklat Pelaut Politeknik Pelayaran Barombong, di Makassar, Sulsel, Rabu (4/6/2025).
Dalam kegiatan itu, Teguh bertindak selaku inspektur upacara. Sebanyak 449 perwira transportasi laut resmi dilantik setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan.
Teguh mengajak para lulusan untuk menjadi bagian dari transformasi tersebut dan aktif menjawab tantangan zaman melalui peran di dunia maritim.
Teguh memberikan motivasi dengan mengutip filosofi Bugis, 'Pura babbara sompeku, pura tangkisi golikku, ulebbirenni tellennge nato walie' (kemudiku telah kupasang, layarku telah kukembangkan, lebih baik tenggelam daripada mundur).
Menurut Teguh, filosofi tersebut mencerminkan karakter pelaut sejati yang kuat, berani, dan siap menghadapi tantangan.
Lebih lanjut Teguh menekankan bahwa sektor kemaritiman Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga adaptif, berwawasan luas, dan mampu bersaing di tingkat global.
“Pertumbuhan industri pelayaran, baik nasional maupun internasional, menuntut pelaut-pelaut yang tidak hanya memiliki lisensi, tapi juga mampu berpikir strategis dan bekerja secara profesional,” tegasnya. (Nurhadi/Yudis/*)