BATANG (13 Juli): Anggota Komisi VII DPR RI, Erna Sari Dewi, menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang telah menunjukkan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Tidak hanya mengandalkan sektor industri dan teknologi, kawasan itu telah berkembang menjadi pusat ekspor yang berbasis investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Pertumbuhan ekonomi cukup baik dengan adanya KEK ini. Karena kita lihat di sini juga bukan hanya sekadar industri, kemudian teknologi, tapi kita melihat range-nya ada ekspor juga yang berbasis investasi dalam negeri maupun luar negeri,” kata Erna dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR ke KEK Batang, Jawa Tengah, Jumat (11/7/2025).
Erna mengungkapkan adanya peningkatan signifikan dalam sektor ekonomi terkait keberadaan KEK Batang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan serta sinergi antara pemerintah pusat, pengelola KEK, dan pemerintah daerah berjalan cukup baik.
“Saya pikir ini cukup baik. Pengelolaan, kesinergitas antar pemerintah pusat, kemudian pengelola daripada KEK ini sendiri, maupun pemerintah daerah cukup baik,” tambahnya.
Legislator Partai NasDem itu mengapresiasi langkah-langkah kebijakan yang telah diambil pemerintah pusat dalam mendukung iklim investasi di kawasan industri. Salah satunya adalah penerbitan PP No. 28/2025 yang memberikan kemudahan dalam proses perizinan bagi para investor.
“Saya justru mengapresiasi kepada pemerintah pusat, karena dengan adanya kawasan ekonomi industri yang sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah, kita melihat beberapa kemudahan-kemudahan juga diberikan. Pemerintah baru saja mengeluarkan PP terbaru di 2025 untuk mempermudah perizinan bagi yang ingin berinvestasi di kawasan industri,” ujarnya.
Dengan berbagai capaian dan dukungan regulasi tersebut, Erna menilai KEK Batang dapat menjadi model pengembangan kawasan ekonomi di daerah lain, sekaligus menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. (dpr.go.id/*)