
Ina Elisabeth Kobak
Ina Elisabeth Kobak adalah Srikandi NasDem dari ujung timur Indonesia yang berhasil duduk sebagai anggota Fraksi NasDem DPR RI masa bakti 2019-2024 setelah berkontestasi lewat Pileg 2019. Perempuan berusia 29 tahun ini juga masuk ke dalam barisan milenial NasDem yang sukses duduk di parlemen.
Masuknya Ina ke jalur politik sebenarnya bertolak belakang dengan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Sebelumnya ia tidak begitu tertarik dengan politik. Namun, setelah melihat masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan di daerahnya dan setelah mendapat masukan dari keluarga, ia akhirnya memutuskan berjuang lewat jalur politik.
NasDem menjadi pilihan hatinya untuk berjuang menyelesaikan berbagai masalah di daerahnya. Semangat Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia yang diusung Partai NasDem semakin menguatkan langkahnya dalam berjuang untuk rakyat. Dia rela meninggalkan kampung halamannya beberapa tahun belakangan ini untuk menimba ilmu di program pascasarjana Universitas Trisakti Jakarta.
Sebagai perempuan tak menjadi hambatan baginya untuk terjun ke dunia politik. Dia justru mengaku tertantang untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkontribusi penuh buat masyarakat lewat jalur politik. Ina berhasil menepis pandangan di timur Indonesia bahwa politik itu identik dengan laki-laki.
Perempuan yang hobi olahraga basket ini punya perhatian khusus pada pendidikan anak usia dini (PAUD), juga kesehatan anak balita, ibu hamil, dan para lansia. Tidak hanya itu, perhatiannya pada pertanian dan pertambangan membuat sarjana teknik ini menjadi tokoh perempuan baru dari Papua.
Ina yang resmi dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 pada 1 Oktober 2019 lalu, mengaku masih sedikit canggung dengan transisi kehidupannya sebagai wakil rakyat. Meski begitu, dia yakin bisa beradaptasi dengan baik dan dapat menjaga kepercayaan konstituen.
Selain masalah pendidikan dan kesehatan, permasalahan infrastruktur dan pertambangan juga menjadi konsern Ina dalam lima tahun mendatang. Dia juga bertekad akan semaksimal mungkin memerjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya yang tinggal di Papua.*