Martin Manurung

Martin Manurung terpilih mewakili dapil Sumatera Utara II, meliputi Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidempuan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Padanglawas, dan Padanglawas Utara.



Pria kelahiran Jakarta, 31 Mei 1978 ini adalah politisi muda yang menjadi salah satu dari 45 tokoh nasional yang mendeklarasikan Organisasi Kemasyarakatan Nasional Demokrat. Saat Partai NasDem berdiri, ia menjadi Ketua DPP Bidang Pemuda, Olahraga dan Mahasiswa. Setelah itu, ia menjadi Ketua DPP Bidang Hubungan Internasional. Kini dia dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi VI DPR RI mewakili fraksinya.



Pendidikan sekolah dasarnya diselesaikan di SD Tarakanita 2 Jakarta. Ia kemudian melanjutkan ke SMP Tarakanita 1 dan SMA Negeri 37 Jakarta. Lalu melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).



Martin menjadi aktivis mahasiswa sejak masuk ke FEUI pada tahun 1996. Sebagai aktivis mahasiswa, ia turut mengorganisasi berbagai unjuk rasa yang berujung pada mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998.



Pada tahun 2005, ia mendapat beasiswa Chevening Award dari Pemerintah Inggris dan menempuh pendidikan Pasca Sarjana dalam bidang Studi Pembangunan di School of International Development, University of East Anglia, Inggris. Pada 14 Juli 2011, ia didaulat menjadi Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, organisasi kepemudaan yang bernaung di bawah Ormas Nasional Demokrat dan menjadi sayap politik Partai NasDem. Pada organisasi ini, Surya Paloh menjadi Ketua Dewan Pembina.



Selain itu, Martin  juga mendirikan The Institute for Welfare Democracy, sebuah lembaga pemikiran yang mempromosikan gagasan negara kesejahteraan dan sosial demokrasi di Indonesia. Pada tahun 2014, ia tercatat sebagai Koordinator Bidang Relawan pada Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK yang kemudian memenangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk periode 2014-2019. Saat Pemilihan Presiden 2019, ia kembali dipercaya menjadi Wakil Direktur Penggalangan dan Jaringan pada Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin.



 Di tingkat regional dan internasional, ia adalah pendiri dan anggota Steering Committee the Network of Social Democracy in Asia (SOCDEM Asia), sebuah jaringan partai-partai politik yang beraliran sosial demokrasi di berbagai negara di Asia. Sejak 2018, ia juga terpilih sebagai Executive Board Progressive Alliance, sebuah aliansi internasional dari ratusan partai politik progresif di seluruh dunia.*