Setelah lebih dari empat tahun memimpin Indonesia, salah satu karya monumental Presiden Joko Widodo adalah pembangunan infrastruktur yang masif di seluruh pelosok negeri.
Pembangunan infrastruktur yang merata tersebut menandai Indonesia segera memasuki peradaban baru sebagai negara modern.
Manfaat dari pembangunan infrastruktur itu akan segera dirasakan karena diyakini akan memacu pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut diungkapkan politikus Partai NasDem Syarif Abdullah Alkadrie, anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi salah satunya infrastruktur.
Jika dibandingkan dengan masa kepemimpinan Presiden-Presiden sebelumnya, hanya di era Jokowi inilah sangat terasa lonjakan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya terkonsentrasi di Jawa.
Jokowi membangun jalan tol di Sumatera, menyambungkan ujung barat dan timur Jawa melalui jalan tol trans Jawa, membuka jalan di Papua, Sulawesi, Kalimantan.
Melalui Dana Desa, Jokowi juga membangun jalan desa sepanjang 191.000 kilometer. Dia juga membangun jembatan laut, bandara, waduk.
Juga di zaman di Jokowi, Indonesia memasuki revolusi transportasi dengan LRT (Light Rail Transit), MRT (Mass Rapid Transit) yang semuanya demi kelancaran mobilisasi masyarakat.
"Tanpa mengurangi penghargaan kita kepada pemimpin-pemimpin terdahulu, harus diakui baru di era Jokowi kita merasakan adanya percepatan pembangunan infrastruktur yang signifikan," kata Syarif dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/3/2019).
Kepada para pengeritik Jokowi yang menyebutkan tidak adanya manfaat pembangunan infrastruktur yang masif, Syarif Alkadrie yang juga Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI itu menunjuk contoh Tiongkok.
Negeri Tirai Bambu itu, katanya, bisa mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, salah satunya karena ditopang adanya pembangunan infrastruktur yang masif.
Di masa lalu Tiongkok secara gencar membangun infrastruktur khususnya jalan yang menghubungkan berbagai daerah, dan sekarang menikmati hasilnya sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi menggeser Amerika Serikat.
"Kami semakin yakin Jokowi sudah on the right track. Semua pembangunan infrastruktur itu akan memudahkan Indonesia memasuki masa depan sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi," katanya.
Pembangunan infrastruktur itu akan menjadi pijakan loncatan bagi Indonesia memasuki era milenial.
Pada lima tahun pertama ini Jokowi bertekad menyelesaikan semua kebutuhan dasar untuk ‘terbang’ sehingga pada periode kedua nanti, akan lebih memudahkan bangsa ini melesat di dunia internasional.
"Hanya mereka yang berpikiran sempit, kerdil serta angkuh tidak mau mengakui kehebatan seorang Jokowi," katanya.
Dengan pembangunan infrastruktur yang masif itu, katanya, Indonesia semakin yakin dengan pernyataan Jokowi bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi salah satu dari 10 negara di dunia dengan perekonomian terkuat.
Pembangunan infrastruktur, kata Syarif lagi, merupakan ‘master key’ kunci utama untuk bisa mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan.
Tanpa infrastruktur, semua mimpi indah tentang keadilan sosial tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur di era Jokowi juga semakin membangkitkan kepercayaan daerah terhadap Pusat.
Dirinya menjelaskan, Jokowi mempunyai misi pembangunan yang amat jelas, namun tidak Jawasentris.
Ada kesan selama ini pembangunan yang terkonsentrasi di Jawa, mengakibatkan daerah-daerah merasa tidak diperhatikan, terabaikan.
Tetapi kini daerah-daerah merasa terangkat karena pembangunan semakin menyentuh kawasan pinggir.
Pembangunan infrastruktur di daerah-daerah akan menarik investor ke daerah dan tidak hanya fokus di Jawa.
Menurutnya, sejak awal memerintah Presiden Jokowi sudah menanamkan tekad akan membangun Indonesia dari pinggir, dari daerah.
Dengan membangun dari pinggir atau dari daerah, maka pertumbuhan ekonomi akan merata dan tidak tertumpuk di Jakarta dan Jawa. Itu sekaligus menciptakan pemerataan pembangunan.
‘’Kini semuanya terbukti. Daerah-daerah semakin berkembang, kesenjangan Pusat dan Daerah semakin mengecil. Semangat orang-orang daerah kian terangkat. Ini fakta yang tidak bisa dibantah siapapun,’’ katanya.
Tidak mengherankan, baginya jika Jokowi di elu-elukan setiap kali berkunjung ke daerah.
Lebih dari itu banyak politisi di daerah dari partai politik yang tidak mengusung atau mendukung Jokowi pada Pilpres 2019, ramai-ramai menyatakan dukungan terhadap Jokowi.
"Mereka itu realistis karena mengalami langsung pembangunan di daerahnya oleh Jokowi. Para pemimpin daerah itu sejalan dengan kehendak rakyat di daerahnya. Konyol kalau mereka tidak sejalan dengan warganya," katanya.
Menurutnya, Presiden Jokowi sebenarnya bukan tidak mau dikritik soal pembangunan infrastruktur.
Sebaliknya Jokowi sangat berharap munculnya berbagai kritikan yang didukung data dan fakta serta solusinya. Kritikan bukan untuk sekadar melecehkan atau nyinyir yang sama sekali nihil data.
"Jokowi pantas mengabaikan kritik semacam itu karena Jokowi tidak ingin menghabiskan waktunya yang berharga untuk meladeni suara-suara sumbang yang asal bunyi. Lebih baik dia konsentrasi bekerja demi kemajuan bangsa dan negara," katanya. []
Tulisan ini disadur dari situs TribunNews, dengan judul asli "Pembangunan Infrastruktur Karya Monumental Jokowi Antarkan RI Masuk Abad Milenial".