Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Nasdem, Fadholi, mengaku senang dengan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) melalui melalui bagi-bagi anak ayam ke masyarakat yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Politisi Partai Nasdem ini pun berjanji ikut mengawal progam tersebut agar semakin sukses.
Program Bekerja merupakan upaya Kementan untuk mengentaskan kemiskinan di pedesaan. Program ini menyasar 1.000 desa di 100 kabupaten dan 10 provinsi. Dalam program ini, Kementan memberikan bantuan bibit ayam sebanyak 50 ekor plus kandang dan pakannya untuk setiap rumah tangga miskin (RTM).
Fadholi melihat, program ini efektif meningkatkan kesejahteraan petani. Sudah banyak petani yang terangkat derajatnya berkat bantuan ini. “Yang saya lihat, hasilnya bagus dan menambah penghasilan masyarakat. Sudah banyak petani kita yang terbantu karena program ini,†kata Fadholi, di Jakarta, Jumat (29/3).
Dia menyaksikan sendiri, dalam program ini, Kementan tidak sekadar menyerahkan bantuan. Kementan juga mendorong masyarakat untuk lebih produktif. Masyarakat didorong membentuk kelompok untuk pengelolan ternak lebih baik. Kemudian, mereka dibina dan didampingi. Ada pelatihannya juga.
“Setiap kelompok kan ada 20-25 orang, per anggotanya dapat 50 ekor. Dalam dua bulan, berat ayamnya bisa 2 kilogram. Setelah 6 bulan, sudah bisa bertelur. Ini sudah sudah dikembangkan, dan hasilnya bagus. Dari hasil itulah ada tambahan emonomi masyarakat,†paparnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman berjanji terus menggenjot program ini. Dalam acara pertemuan Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementan 2019, di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (29/3), Amran menceritakan, sudah puluhan juta bibit ayam ditebar di berbagai desa. Untuk Brebes, sepanjang 2018, ada 1,4 juta ekor anak ayam yang dibagikan.
“Bantuan ayam tahun lalu di Brebes sebanyak 1,4 ekor juta ekor. Saat ini, hampir semuanya sudah bertelur. Ini bermanfaat untuk menurunkan angka kemiskinan,†jelas Amran.
Kata menteri asal Bone, Sulawesi Selatan itu, bantuan tersebut merupakan terobosan Kementan dalam mengentaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan gizi anak di wilayah pedesaan. Masyarakat miskin tidak perlu pusing-pusing dalam menernak bibit ayam yang dibagikan. Sebab, pakan, obat-obatan, dan kandang sudah disiapkan Pemerintah. Ada pun telur hasil ternak itu bisa dijual sebagian dan bisa dikonsumsi sebagiannya.
“Bantuan ayam ini atas perintah Presiden Jokowi. Tahun ini, Kementan menyalurkan bantuan ayam di seluruh Indonesia mencapai 20 juta ekor. Tidak hanya dibagikan ke masyarakat umum, tapi juga untuk pesantren atau santri tani," jelasnya.
Bantuan untuk pesantren ini juga terobosan baru Kementan. “Dulu, santri tani tidak bisa mengakses bantuan pertanian. Sekarang bisa. Kami sudah ubah aturannya. Sebab, santri adalah generasi baru dan menjadi harapan kemajuan sektor pertanian di masa akan datang,†paparnya.
Amran menerangkan, dengan 50 ekor per rumah tangga, penghasilan RTM bisa meningkat Rp 3 juta per bulan. Jika ditambah dengan penghasilan asal yang sebesar Rp 1,4 juta per bulan, berarti penghasilan barunya jadi Rp 4,4 juta per bulan.
“Artinya, hanya butuh waktu 6 bulan, masyarakat tinggalkan kemiskinan. Ini perintah Bapak Presiden, kami berikan cuma-cuma. Inilah bukti kabinet kerja, hadir menyelesaikan masalah," terangnya. []
Tulisan ini disadur dari situs berita online Rakyat Merdeka.