Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago menyatakan juru bicara (jubir) Persaudaraan Alumni (PA 212) Novel Bamukmin berbicara tanpa fakta, data, dan bukti konkret.
Hal itu merujuk pada pernyataan Novel yang menyebutkan bahwa ketua majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman berasal dari anggota Nasdem.
"[Pernyataan] Novel Asbun [asal bunyi]," sahut Irma saat dikonfirmasi Tagar, Rabu 19 Juni 2019.
Berhenti bicara ngawur! semua orang dicurigai, semua orang salah.
Irma mengatakan, lebih baik kubu oposisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (kubu 02) berhenti menghembuskan narasi-narasi yang dapat menyesatkan publik, karena tidak sesuai dengan realitas.
"Berhenti bicara ngawur! semua orang dicurigai, semua orang salah," ujar politikus yang juga aktivis buruh itu.
Sebelum Novel berbicara di depan publik, menurut Irma, semestinya kubu 02 menyertai dengan data-data yang akurat, tidak bisa asal semana-mena mendiskreditkan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) tanpa fakta akurat.
Irma juga menyatakan bahwa tudingan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terhadap paslon kubu 01 Jokowi-Ma'ruf, mengenai kecurangan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM) dalam dalam pilpres 2019 adalah kabar bohong alias hoaks.
Menurut politikus yang menjabat sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) kubu 01 itu, yang brutal tak lain ialah oknum yang sengaja memperkeruh suasana, mempertahankan disparitas sosial, mendidihkan tensi politik di Indonesia melalui penyebaran isu-isu menyesatkan mengatasnamakan agama.
Hopeless Karena Kalah
Selain itu, perempuan 53 tahun itu menilai ambisi besar Prabowo untuk berkuasa di Indonesia tidak kesampaian, karena lagi-lagi takluk menghadapi rivalnya, Jokowi. Ini adalah kekalahan kedua Prabowo.
"Sudah hopeless, enggak punya data dan kecewa karena tidak menang, tapi syahwat berkuasa terus membara," ujar dia.
Tulisan ini disadur dari situs Tagar.id