BANDUNG - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Teuku Taufiqulhadi yang juga Wakil Ketua DPP Partai Nasdem berhasil merai gelar doktor dengan predikat Sangat memuaskan.
Taufiqulhadi mempertahankan disertasi hasil penelitiannya tentang Keterlibatan Milisi Asing Dalam Perang Di Suriah Melawan Pemerintah Bashar Al-Assad, studi Perang Suriah dalam Perspektif New Wars).
Pada penelitiannya Taufiqulhadi menyoroti adanya milisi asing. Terminologi Milisi Asing yakni untuk menggambarkan pasukan tempur sebagai warga negara yang meninggalkan negera mereka untuk bertarung dengan salah satu kelompok pemberontak dan teroris dalam perang di Suriah yang sangat bervariasi.
Disertasi Doktor Taufiqulhadi diuji oleh Prof Dr H Obsatar Sinaga S.IP, MSi, Dr Arry Bainus MA, Dr. R Widya Setiabudi Sumadinata MT MSi, Drs Taufik Hidayat MS PhD, Dr Wawan Budi Darmawan, Dr Akim MSI.
Menurut Taufiqulhadi, Milisi asing ini terdiri dari milisi asing teroris, milisi Jihadis asing. Milisi ini jumlahnya ribuan prajurit tempur dari Tunisia, Turki, Arab Saudi, Yordania, Timur Tengah, Afrika Bagian Barat/Maghrib, Eropa Barat, negara-negara pecahan Soviet, Asia Tenggara termasuk Indonesia, negara kawasan Balkan, Amerika Utara dan Rusia.
Adapun milisi asing yang pro pemerintah Assad di Suriah dari Irak, Lebanon, Iran, Pakistan, dan Bahrain dengan milisi sektarian Syiah.
Perang ini menjadi menarik diteiliti mengingat perang ini berawal dari konflik sektarian murni antara populasi masyarakat Sunni dan elit penguasa syiah minoritas. Taufiqulhadi menyoroti lebih komprehensif mengenai etnis di Suriah sampai bagaimana politik identitas bisa mempengaruhi konflik Suriah menjadi terlihat sektarian.
Perang Suriah ini menariknya pembiayaannya bukan hanya oleh pemerintah Suriah untuk menggempur milisi asing lawan pemerintah. Suriah mendapat dukungan biaya dari Iran dan Rusia.
Adapun milisi asing dipimpin ISIS pendanaannya dari penguasaan ladang minyak di Suriah serta dana dari individu-individu.
Promosi Doktor Hubungan Internasional Taufiqulhadi ini dihadiri oleh Ketua Partai Nasdem Surya Paloh dan Saan Mustofa, Ketua DPD Partai Nasdem Jawa Barat.
Perang ini menumbuhkan kesadaran bahwa perang bisa terjadi dimana saja termasuk Indonesia. Untuk itu Indonesia wajib terus mempertahankan ideologi Pancasila, agar ideologi lain tidak masuk dan berniat merusak tatanan yang sudah dibangun dengan baik.
Artikel ini disadur dari jabar.tribunnews.com