Berita

Subardi Gelar Pelatihan UMKM di Tiga Kabupaten DIY

YOGYAKARTA (15 November): Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi NasDem, Subardi, menggelar pelatihan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menenengah (UMKM) serentak di tiga Kabupaten di Yogyakarta.

Pelatihan ini merupakan program aspirasinya yang ditindaklanjuti bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian sebagai mitra kerja di Komisi VI DPR RI. Pelatihan serentak itu digelar di Kabupaten Sleman, Gunungkidul, dan Kulonprogo selama empat hari, sejak tanggal 13-16 November 2020.

Ada enam jenis pelatihan yang diikuti lebih dari 150 peserta itu. Yakni pelatihan konveksi, elektronik, minuman herbal, olahan ikan, kosmetik, dan bengkel las. Seluruh pelatihan dibekali oleh instruktur profesional dari kalangan pelaku usaha. Sedangkan peserta merupakan perwakilan dari lima rumah aspirasi Subardi di lima kabupaten/kota se DIY.

Subardi mendorong agar peserta serius mengikuti pelatihan. Semangat menjadi pengusaha harus ditumbuhkan meski baru merintis dengan usaha-usaha berskala mikro.

“Niat menjadi wirausaha harus dimulai saat ini. Fokus dan tekuni potensi yang kalian miliki,” kata Legislator NasDem itu kepada segenap peserta, Minggu (15/11).

Menurut anggota DPR RI dari dapil DIY yang akrab disapa Mbah Bardi itu, mencetak wirausaha tidak bisa serta merta secara instan. Melalui pelatihan tersebut, ia optimistis akan melahirkan banyak pengusaha baru.

“Mencetak wirausaha tangguh, tidak bisa dilakukan sekejap. Perlu pembinaan yang fokus meningkatkan kualitas SDM. Saya yakin pelatihan ini adalah fase awal mencetak pengusaha baru," ujar Mbah Bardi yang juga Ketua DPW NasDem DIY itu.

Pelatihan itu merupakan gelombang kedua di tahun 2020. Sebelumnya pelatihan serupa digelar pada bulan Juli. Subardi menambahkan, semangat wirausaha dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi angka pengangguran.

“Sebagian yang ikut di gelombang pertama sudah berhasil eksis. Ada yang buka usaha konveksi, kerja sama dengan perancang busana. Ini contoh nyata, program aspirasi ini berjalan efektif. Banyak tumbuh wirausaha baru karena peserta yang lulus dipantau, didampingi dan diberi bantuan modal kerja,” kata Subardi.(Nizar/*)

Share: