Berita

Rachmad Gobel Injeksi Siswa Jadi Pengusaha

GORONTALO (7 Desember): Sebanyak 40 ribu siswa di Provinsi Gorontalo, mulai tahun depan menerima uang stimulan dari Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi NasDem, Rachmad Gobel. Uang tersebut disalurkan dalam bentuk saldo pada buku rekening bank dan diberikan bertahap per tahunnya. Setiap tahap dibagi dalam 10 ribu siswa penerima manfaat.

Jumlah uang stimulan per tahun dalam bentuk saldo buku rekening tabungan itu, diberikan sesuai jenjang pendidikan. Siswa SD senilai Rp100 ribu pertahun, SMP senilai Rp200 ribu dan SMA sebesar Rp300 ribu.

Selain mendapatkan stimulan, para siswa juga akan diberikan insentif, jika rata-rata saldo pada buku tabungannya berkembang naik.

Uang stimulan itu bukanlah beasiswa, melainkan instrumen untuk merangsang kemauan menabung serta disiplin siswa mengelola keuangan mereka secara mandiri.

Penumbuhan sikap disiplin itu, menjadi salah satu prasyarat untuk menumbuhkan benih pada calon pengusaha tangguh. Itu adalah obsesi yang ingin diwujudkan Rachmad Gobel, dalam berkontribusi membangun Gorontalo.

Gagasan Legislator NasDem asal Gorontalo dalam menciptakan calon pengusaha di Gorontalo itu, bisa dibilang unik. Lantaran, model yang digunakannya, sangat jauh berbeda dengan konsep yang kebanyakan digunakan saat ini.

Jika selama ini, model penciptaan calon wirausahawan diawali dengan memberikan edukasi melalui pendidikan maupun pelatihan keterampilan, Gobel justru memulainya dengan membentuk karakter dan mental calon wirausaha baru sejak usia sekolah.

Cara yang ditempuh pengusaha berkelas internasional itu, tentunya bukan tanpa sebab. Pasti ada alasan kuat yang melatarinya, dan alasan itu tentunya didasarkan dari pengalaman empiris yang telah dialaminya saat menggeluti dunia usaha.

"Saya ingin menginjeksi nilai-nilai pembelajaran penting yang telah saya peroleh dari berbagai pengalaman empiris yang telah saya alami," ungkap Rachmad Gobel di Gorontalo, Senin (7/12).

Wakil rakyat dari dapil Gorontalo itu menambahkan, hal tersebut dialaminya di masa masa kecilnya, saat menjalani proses penggemblengan dari sang ayah ketika dipersiapkan menjadi generasi penerus perusahaan, maupun ketika berinteraksi dengan tantangan dan permasalahan yang dialaminya dalam iklim persaingan usaha yang begitu ketat.

"Pembentukan mental enterpreneurship sejak duduk di bangku pendidikan dasar dan menengah, adalah faktor terpenting," tegas Gobel.

Tanpa landasan mental wirausaha yang kuat, tambah Gobel, eksistensi perusahaan menjadi lemah, meskipun memiliki dukungan modal yang besar.

"Mentalitas berkaitan dengan manusia. Faktor paling utama dan menentukan maju-mundurnya sebuah perusahaan adalah mentalitas manusia. Karenanya faktor itu yang harus dipersiapkan sebaik mungkin," tegas Rachmat Gobel.(Alyun/*)

Share: