JAKARTA (7 Desember): Anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Saan Mustopa menegaskan jelang Pilkada Serentak 2020 yang segera dilaksanakan, potensi penyebaran informasi hoaks sangat besar.

"Media sosial itu menjadi sangat penting di tengah pandemi seperti ini. Maka potensi penyebaran hoaks menjelang Pilkada pun semakin meningkat. Seperti kampanye hitam, fitnah dengan menggunakan akun anonim untuk menjatuhkan elektabilitas paslon lawan tertentu dan lainnya," ujar Saan dalam diskusi Empat Pilar MPR bertajuk "Waspada Hoaks Jelang Pilkada 9 Desember" di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Lobi Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (7/12).

Saan yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menegaskan, salah satu potensi hoaks menjelang Pilkada 2020 yang tinggal dua hari yaitu menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat dalam keikutsertaan pilkada.

"Di tengah pandemi seperti ini ada rasa ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat, yaitu kenaikan kasus Covid-19 yang meningkat tajam," tutur wakil rakyat dari dapil Jawa Barat VII (Kabupaten Purwakarta, Karawang dan Bekasi) itu.

Legislator NasDem itu mengatakan, informasi tersebut memiliki potensi menakuti masyarakat agar tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Menurut saya itu potensi untuk menghambat partisipasi di Pilkada 2020," imbuhnya.

Saan mengatakan literasi digital yang rendah membuat penyebaran hoaks mudah diserap begitu saja oleh masyarakat.

"Tidak hanya masyarakat di tingkat bawah, melainkan di tingkat menengah ke atas pun bisa melakukan hal yang sama (menyerap begitu saja hoaks)," jelasnya.

Maka dari itu, lanjut Legislator NasDem tersebut, isu penyebaran hoaks menjadi catatan bagi pemerintah, DPR, serta media massa dalam Pilkada 2020.

"Pemerintah, DPR, serta media massa memiliki peran yang sama untuk mencegah Pilkada menjadi kluster baru penyebaran Covid-19, pilkada aman dari Covid-19, dan pilkada berkualitas. Sehingga seluruh pemilih datang ke TPS dengan tidak merasa khawatir dan takut," pungkasnya. (HH/*)