Berita

Seni Budaya Tradisional Punya Makna Mendalam

UNGARAN (23 Desember): Sekretaris Fraksi NasDem MPR RI, Fadholi memukul gong sebagai tanda dimulainya pagelaran seni budaya dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Kegiatan tersebut dilakukan di Joglo Kembar, Desa Pabelan, Kecamatan Pabelan, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/12).  

Fadholi mengatakan, seni budaya tradisional mempunyai makna mendalam, bukan hanya hiburan. Setiap aspeknya mengandung nilai yang bisa dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat.

"Sebut saja ketipung, yang lebih menarik didengarkan saat dimainkan secara bersamaan. Ini artinya, di sana juga terkandung makna, pentingnya gotong-royong," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12).

Empat Pilar MPR RI adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Legislator NasDem asal Jawa Tengah I (Kabupaten/Kota Semarang, Kendal, Salatiga)  itu menambahkan, makna gotong-royong itu yang dapat meringankan pekerjaan, membantu sesama, menimbulkan kebersamaan dan membuat pekerjaan lebih cepat selesai.

"Berbeda kalau dikerjakan sendirian. Begitulah antara lain nilai-nilai terpuji yang bisa diambil dari ketipung. Belum lagi aspek-aspek lain dalam seni tradisional lainnya," imbuhnya.

Anggota Komisi IX DPR RI itu menambahkan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kesenian tradisional sebagai tuntunan dan pegangan dalam kehidupan.

Pada pagelaran seni budaya tersebut hadir Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Setjen MPR, Budi Muliawan, Kepala Kantor Kecamatan Pabelan, Abdul Aziz, serta alim ulama dan masyarakat Desa Pabelan.(RO/HH/*)

Share: