KEDIRI (7 Januari): Dalam serap aspirasi di Kecamatan Kepung, Kabupaten, Jawa Timur, Selasa (5/1), anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi NasDem, Nurhadi, mendapati beras bantuan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial (Kemensos) berkutu, dan tidak layak di komsumsi.
Legislator NasDem dari dapil Jawa Timur VI (Tulungagung, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Kediri) itu sempat didatangi ibu-ibu yang mengeluhkan bantuan beras yang mereka dapatkan selama tiga bulan dari pemerintah itu, berkutu dan berkerikil. Bila dicium pun, baunya tidak sedap.
Mendapatkan informasi tersebut, Nurhadi penasaran dan memutuskan berkunjung ke rumah salah seorang warga, Ibu Puji, warga Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Saat bertemu Nurhadi itu, Puji mengisahkan bantuan yang didapatkan merupakan bagian dari program pemerintah, yakni BPNT yang di ambil dari warung yang sudah ditunjuk.
â€Bahan yang didapat, berupa sembako, meliputi beras, kacang tanah, kacang ijo, kentang, telur, dan daging ayam. Selain beras yang berkutu dan bau, kacang tanah dan kacang hijau juga berlubang seperti dimakan ulat,†ujarnya.
Menjawab keluhan warga tersebut, Nurhadi mengatakan, beras BPNT secara nominal berkisar Rp9.600 per kg. Seharusnya, dengan harga itu kualitas berasnya sangat layak dikonsumsi
â€Saya secara pribadi mengkonsumsi beras yang harganya Rp9000 per kg. Menurut saya sudah bagus dan tidak berkutu, apalagi berbau serta layak dikonsumsi. Tapi, saya temukan beras milik Ibu Puji justru sebaliknya,†ujarnya.
Dari temuan hasil serap aspirasi tersebut, Nurhadi berjanji, akan membawanya ke rapat di DPR Jakarta bersama Kementerian Sosial, khususnya Mensos yang baru Ibu Tri Rismaharini.(RO/*)