JAKARTA (9 Maret): Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni meminta Kepolisian Indonesia untuk segera turun tangan serta melipatgandakan pengawasan terhadap peredaran vaksin di Indonesia.
Sahroni mengemukakan itu menyikapi informasi Badan Koordinasi Kepolisian Global Interpol terkait temuan sindikat distributor vaksin Covid-19 palsu di China dan Afrika selatan.
“Adanya isu terkait vaksin palsu yang tersebar di beberapa negara di Asia dan Afrika ini sungguh menghawatirkan. Memang untuk saat ini vaksin palsu tidak ditemukan di Indonesia, akan tetapi, dengan ada informasi tersebut kita perlu waspada. Saya meminta Polri untuk mengawal penuh, mengawasi jalur distribusi, serta melakukan upaya mitigasi mencegah peredaran vaksin palsu ini," kata Sahroni, Senin (8/3).
Legislator NasDem dari dapil Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) itu menambahkan, meskipun vaksin palsu belum ditemukan, Indonesia merupakan satu di antara negara yang rawan mendapatkan vaksin palsu tersebut.
“Besarnya penduduk Indonesia yang harus divaksin membuat potensi orang-orang jahat yang ingin memasukan vaksin palsu sangat besar. Banyak permintaan, supplaynya juga masih dikit, hingga peluang vaksin palsu juga semakin tinggi," ucapnya.
Lebih Lanjut, Sahroni menyebutkan pengawasan itu penting, demi mengantisipasi jangan sampai munculnya kasus vaksin palsu menurunkan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinisasi.
“Pemerintah sedang berupaya menyosialisasikan pentingnya melakukan vaksin Covid-19. Jangan sampai temuan vaksin palsu ini menimbulkan rasa ketakutan dan ketidakpercayaan masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksin. Karenanya, peredaran vaksin palsu ini perlu betul-betul diantisipasi,†tegasnya. (RO/*)