JEMBER (19 Maret): Dalam kunjungannya ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmad Gobel yang didampingi anggota Komisi IV DPR RI, Charles Meikyansah menyaksikan tempat produksi cerutu BIN Cigar di Jalan Brawijaya, Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Kamis (18/3).
BIN Cigar merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan produk cerutu ekspor dari Kabupaten Jember yang telah dikirim ke beberapa negara seperti Tiongkok, Hongkong, dan Australia.
“Produk cerutu ini bisa kita dorong menjadi produk global, namun ini juga butuh perhatian pemerintah, terutama dari sisi regulasi pemasaran ke luar negeri,†ungkap Rachmad Gobel.
Legislator NasDem itu menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi negara tujuan ekspor cerutu, sehingga bisa tahu negara mana saja yang memiliki permintaan cerutu, dan strategi seperti apa yang harus dijalankan dalam memasarkannya.
“Dengan mendorong UMKM di Jember, dari produk lokal menjadi produk nasional, produk nasional menjadi produk global. Apalagi bisa mendapatkan pasar global yang baik, maka secara otomatis pendapatan asli daerah (PAD) akan naik, dan hal itu bisa membantu pembangunan di Kabupaten Jember,†ujar Gobel.
Di masa pandemi Covid-19, banyak regulasi ekspor yang dibatasi, namun cerutu masih memiliki permintaan yang lumayan banyak di luar negeri.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT BIN Cigar, Imam Wahid Wahyudi mengatakan penjualan cerutu dalam negeri juga tetap stabil, bahkan permintaan dari luar negeri di masa Covid-19 masih tinggi.
“Ada pembatas regulasi-regulasi. Misalnya, sebuah negara tidak mau dimasukin cerutu, tetapi negara tersebut membutuhkan cerutu. Itu yang menjadi kendala di musim pandemi Covid-19, namun tidak semua negara,†jelas Imam Wahid.
Salah satu penghambat ekspor selama pandemi Covid-19 bukan soal negara yang tidak butuh cerutu, tetapi regulasi yang memaksa untuk ekspor cerutu agak terhambat.(Alfian/*)