Berita

Pemerintah Jangan Mudah Impor Beras

JEMBER (21 Maret): Wakil Ketua DPR dari Fraksi NasDem, Rachmad Gobel berharap pemerintah tidak mudah mengimpor beras. Sebab, ia khawatir, ada pasokan data yang kurang valid terkait ketersediaan cadangan beras nasional saat ini.

“Setiap tahun kita sering berselisih soal impor beras. Menurut saya, ini masalahnya pada data saja. Pemerintah harus berani mengambil risiko dengan tidak langsung memutuskan membuka keran impor beras. Hal ini dilakukan demi memperkuat kapasitas petani dalam negeri agar tidak semakin terpuruk akibat impor beras,” ujar Gobel dalam kegiatan bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian yang di gelar di Jember, Jawa Timur, Jumat (19/3)

Ketika menjadi Menteri Perdagangan pada awal pemerintah Jokowi-JK tahun 2014, Rachmad Gobel menahan impor beras sambil berupaya menggenjot produksi beras dalam negeri bersama Menteri Pertanian saat itu Andi Amran Sulaiman.

“Saya meminta pemerintah lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan petani dalam negeri, daripada impor beras. Karena pertanian, selain menyerap tenaga kerja yang besar, juga punya kontribusi fundamental terhadap perekonomian Indonesia,” katanya.

Anggota Komisi XI DPR RI ini mengatakan, pemerintah diharapkan bisa mengambil kebijakan yang menyeluruh untuk mengatasi akar masalah di sektor pertanian. Karena persoalan dan masalah yang dihadapi petani di Indonesia masih terus berulang di aspek yang sama.

"Saat musim tanam, pupuk dan bibit langka. Kemudian saat panen tiba, harga justru jatuh. Ini harus diatasi dengan menyeluruh dan terintegrasi oleh pemerintah saat ini, sebelum mengambil kebijakan untuk mengimor beras dari luar negeri," ujar Legislator NasDem itu.

Sebelumnya, pemerintah mengungkapkan keinginan untuk kembali mengimpor beras hingga satu juta ton demi memenuhi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19.(Alfian/HH/*)

Share: