Berita

Sekolah Tatap Muka dengan Prokes Ketat

JAKARTA (23 Maret): Kapoksi Komisi X DPR dari Fraksi Partai NasDem, Ratih Megasari Singkarru mendukung langkah pemerintah melaksanakan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka yang diperkirakan dimulai Juli 2021 setelah target 5 juta tenaga pendidik atau guru selesai divaksinasi pada Juni 2021.

"Prinsipnya NasDem mendukung dibuka kembali sekolah tatap muka. Namun dengan catatan segala protokol kesehatan (prokes) dijalankan dengan ketat dan baik tanpa terkecuali," tegas Ratih di Jakarta, Selasa (23/3).

Legislator NasDem itu juga mengusulkan agar dilakukan simulasi serta kontrol di beberapa sekolah di setiap daerah, lalu dievaluasi perkembangan kasus penularan setelah simulasi tersebut.

"Mengapa ini perlu dilakukan, karena dari simulasi tersebut kita bisa mendapatkan informasi dan gambaran risiko yang akan dihadapi pengajar dan juga peserta didik," kata Ratih.

Seperti dikemukakan banyak siswa dan orang tua murid, sekolah tatap muka tidak hanya menjadi kerinduan para peserta didik, tetapi juga orang tua. Terasa kurang ada kepuasan dalam sekolah virtual atau pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik dirasakan anak didik maupun orang tua, karena ‘suasana’ sekolah tidak didapat dalam sekolah online itu.

"Dalam pembelajaran jarak jauh, guru hanya dirasakan sebagai pengajar, sedangkan dalam sekolah tatap muka, selain pengajar guru adalah pendidik," ujar Ratih.  

Meski nanti seusai para guru divaksinasi dan kembali ke sekolah fisik, tambah Ratih, disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) tidak boleh kendur atau dilonggarkan. Prokes harus menjadi norma baru dalam belajar tatap muka.

"Kita berharap program tersebut dapat berjalan sesuai rencana sehingga anak-anak dan guru kembali ke sekolah seperti semula dengan membawa norma baru prokes. Namun demikian, kita juga membutuhkan adanya panduan teknis yang jelas untuk durasi lamanya proses pembelajaran.  Walaupun proses kembali sekolah akan dilakukan secara hybrid (fisik dan virtual)," ujar wakil rakyat dari Sulawesi Barat itu.

Ratih juga mengingatkan, agar pemerintah tidak boleh mengabaikan para murid yang masih memutuskan untuk sekolah secara virtual.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi terhadap 5 juta tenaga pendidik atau guru selesai pada Juni 2021. Jika target tersebut tercapai, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat dimulai kembali pada Juli atau awal semester kedua tahun ajaran 2020/2021. Jokowi menyampaikan hal itu ketika meninjau vaksinasi Covid-19 terhadap guru di SMAN 70 Jakarta Selatan, Rabu (24/2). (RO/*)

Share: