Berita

Kopi dan Wisata Boltim Perlu Dikembangkan

TUTUYAN (4 Juni): Kopi Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) terkenal enak di kawasan Indonesia Timur. Kopi itu bukan hanya dikembangkan dan dipasarkan ke seluruh Indonesia, tetapi juga sudah diekspor.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmad Gobel saat melakukan kunjungan kerja ke Boltim, Jumat (4/6).

"Kopi Sulawesi Utara khususnys dari Bolaang Mongondow Timur sudah terkenal kelezatannya di seantero Nusantara. Sudah saatnya dipasarkan dan dikenalkan ke seluruh dunia," kata Rachmad Gobel kepada Bupati Boltim, Sam Sachrul Mamonto, yang didampingi Wali Kota Kotamobagu, Hj Tatong Bara, dan Kapolres Boltim, AKBP Irham Halid di Kantor Bupati Boltim, Tutuyan, Sulut.

Data tahun 2020 menunjukkan, Sulut merupakan salah satu daerah dengan produksi kopi tertinggi di Indonesia Timur, yang mencapai 4,038 ton per tahun. Namun penyusutan lahan dan harga kopi yang berfluktuasi, menyebabkan banyak petani mulai meninggalkan pohon kopi mereka.

Secara keseluruhan, luas perkebunan kopi di Kabupaten Boltim tahun 2018 mencapai 2.354 hektare dari sebelumnya 2.365 hektare di tahun 2007. Jumlah tanaman yang sudah menghasilkan buah kopi seluas 1.630 hektare. Pada tahun 2018, hasil produksi kopi di Boltim mencapai 581 ton per tahun atau menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 583 ton.

Bupati Boltim, Sam Sachrul Mamonto, menjelaskan, tanaman kopi di kabupatennya adalah peninggalan Belanda, dan sudah turun menurun sebagai mata pencaharian penduduk Kabupaten Boltim.

Hal itu diamini Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara bahwa tanaman kopi tersebut berasal sejak dari zaman Belanda.

"Pohonnya peninggalan zaman belanda, ditanam sejak dari bibit unggul hingga sekarang ini, mungkin salah satu faktor kenapa kopi di sini begitu lezat," kata Sam Sachrul Mamonto.

Mendengar penjelasan Bupati Boltim dan Wali Kota Kotamobagu, Gobel berencana mengundang Dubes Belanda untuk berkunjung ke Boltim guna melihat peninggalan Belanda di Boltim.


Pariwisata

Kabupaten Boltim bukan saja dikenal akan hasil perkebunan dan pertanian, tetapi juga memiliki potensi pariwisata dengan keindahan alam yang menakjubkan.

Terdapat sekitar 12 tempat jelajah wisata khas pegunungan, danau dan pantai di Boltim. Sebut saja di antaranya adalah Danau Tondok, Danau Mooat, Tanjung Solar, Gunung Ambang, Danau Bunok, dan lain-lain.  Keindaham alam ini mengundang banyak decak kagum.

Untuk itu, Rachmad Gobel dalam pesannya kepada Bupati Boltim, agar potensi wisata ini terus dikembangkan dan menjadi tolak ukur bagi kemajuan wisata di Sulawesi Utara.

"Wilayah Kabupaten Boltim harus menjadi pionir bagi industri pariwisata Indonesia dan bisa menjadi salah satu sumber penghasil devisa negara. Apalagi Kabupaten Boltim merupakan daerah yang dikelilingi pegunungan, danau dan lautan, dan menjadikannya daerah bebas polusi, dan pariwisatanya perlu terus dikembangkan," pungkas Gobel.(AA/*)

Share: