Berita

Subardi Bantu 2000 Bibit Kelapa di Kulon Progo

WATES(27 JUlI): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi menyerahkan bantuan 2.000 bibit kelapa jenis Genjah Entok kepada masyarakat Kalurahan Hargowilis, Kapanewaon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Senin (26/7).

Penyerahan secara simbolis itu diwakili tim dari Subardi Center, Aulia Reza, anggota Fraksi Partai NasDem DPRD DIY, Widi Sutikno dan dihadiri perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo beserta Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Pada kesempatan tersebut Aulia Reza mengatakan, bantuan itu merupakan aspirasi masyarakat Hargowilis yang disalurkan melalui Subardi kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Subardi yang duduk di Komisi VI DPR memang tidak bermitra dengan Kementerian Pertanian, tetapi kewajiban sebagai wakil rakyat membuat program itu dikawal langsung oleh Subardi dan didukung penuh Menteri Pertanian.

“Pak Subardi mengatakan kewajiban sebagai wakil wakyat harus mampu mewujudkan apa kehendak rakyat. Aspirasi ini dikawal betul, dan kita beryukur Pak Menteri mendukungnya. Menteri Pertanian tahu bahwa bantuan ini sangat diharapkan masyarakat yang ingin perkebunan kelapa di sini lebih maju,” kata Aulia yang juga anggota Dewan Pakar DPW NasDem DIY itu.

Bantuan bibit kelapa Genjot Entok dinilai cocok di lahan dataran rendah dan beriklim kering basah seperti di daerah Hargowilis. Keunggulan kelapa jenis itu adalah dapat berbuah cepat dan lebat/banyak. Potensi inilah yang diyakini Subardi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui sektor perkebunan.

“Ini bentuk keberpihakan Subardi kepada para petani di Kulon Progo,” tambahnya.

Anggota DPRD DIY dari Fraksi Partai NasDem Widi Sutikno, mengatakan bantuan bibit kelapa tidak akan berhenti di sini. Pihaknya akan mengembangkan program itu dengan pendampingan seperti pengelolaan bibit, pelatihan kepada petani muda, pemasaran hasil perkebunan dan juga bantuan alat pertanian.

Menurut mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sleman itu, sektor perkebunan dapat berkembang jika sistemnya dikelola secara terpadu.

“Kami juga berencana membantu pengadaan alat pendukung pertanian. Jadi sistemnya terpadu, mulai dari bibitnya, pelatihan, pemasaran, dan nanti bantuan alat pertaniannya. Kalau dikelola dengan sistem terpadu, bukan tidak mungkin dari sini lahir pengusaha bidang perkebunan dengan memanfaatkan pasar yang lebih besar,” jelas Widi. (NK/*)

Share: