Berita

Kelompok Teroris di Poso Harus Ditumpas

JAKARTA (20 September): Ketua Fraksi NasDem DPR RI, Ahmad Ali mendorong penumpasan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Polda Sulteng diharapkan tak berhenti mengejar para buronan teroris.

"(Ke depannya) tidak ada lagi DPO (Daftar Pencarian Orang) yang sedang dikejar atau kemudian terjadi tindak kekerasan teroris atau yang dilakukan oleh pengacau di sana," kata Ali, Minggu (19/9).

Ali mengapresiasi langkah Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi melalui Satgas Madago Raya yang melumpuhkan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora dan anggotanya Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama. Keduanya tewas di lokasi baku tembak di Desa Astina, Kecamatan Torue, Parigi Moutong, Sulteng, Sabtu (18/9).

Menurut anggota Komisi III DPR RI itu, pencapaian tersebut tak boleh membuat Satgas Madago Raya berpuas diri. Karena, masih ada empat buronan teroris yang belum tertangkap.

Ke empatnya ialah Askar alias Jaid alias Pak Guru dan Nae alias Galuh alias Muklas. Kemudian, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

"Tidak berpuas diri. Tapi, kemudian ini menjadi pemicu semangat untuk menyelesaikan soal (teroris) itu," Ali.

Legislator NasDem dari Dapil Sulteng itu juga meminta Polda Sulteng mengawasi aktivitas kelompok teroris. Khususnya, mempercepat deteksi titik persembunyian mereka.

Ali menilai pelumpuhan teroris bukan berarti menuntaskan persoalan teror di Poso. Masyarakat yang trauma pascateror mesti dipulihkan.

"Kita tahu bahwa yang paling dirugikan dalam perburuan teroris ini adalah masyarakat sekitar. Karena semua sudah ketakutan," ucapnya.

Paham teroris, kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu, juga harus dihilangkan. Bibit-bibit kelompok radikal itu harus dicegah tumbuh lagi.

"Polisi bersama-sama masyarakat dan otoritas tertentu memulihkan masyarakat, dan mencegah paham (teroris) itu berkembang kembali," tukas Ahmad Ali.(medcom/*)

Share: