Berita

Sulaeman Gelar Bimtek Tingkatkan Kapasitas Petani

MERAUKE (27 September): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sulaeman L Hamzah bekerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Malang menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas petani di Merauke, Papua.

Kegiatan yang digelar selama dua hari itu mengambil tema ‘Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Hortikultura'.

Peserta bimtek merupakan Kelompok Wanita Tani (KWT) penerima bantuan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang berasal dari distrik Tanah Miring, Semangga dan Merauke. Pemilihan distrik-distrik tersebut karena dekat dengan lokasi kegiatan.

Peserta 120 orang itu diberikan materi mulai dari prapanen hingga pascapanen komoditas hortikultura seperti cara budidaya yang baik, pengolahan produk hortikultura serta pemasaran hasil hortikultura.

“Tujuan bimtek adalah menambah pengetahuan peserta serta meningkatkan kemampuan dalam melakukan budidaya yang baik dan berkelanjutan, penanganan dan pengolahan pascapanen dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk pemasarannya,” ujar Sulaeman di Merauke, Sabtu (25/9).

Sulaeman menambahkan produk hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan merupakan produk perishable atau produk yang mudah mengalami kerusakan. Oleh karenanya penanganan pascapanen harus dilakukan secara baik dan benar.

“Semakin hari kita harapkan semakin profesional, sehingga kita tidak lagi harus mendatangkan sayur dan buah dari luar Merauke tetapi ada sayur dan buah lokal yang bisa kita hasilkan sendiri,” harap Legislator NasDem dari Dapil Papua itu.

Pada kesempatan yang sama, anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah sekaligus Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman L Hamzah juga terus memantau dan mendukung setiap program bimtek.

Berbagai dukungan moril dan materil terus dilakukan guna menyukseskan dan memajukan masyarakat Papua khususnya di Merauke.

Fauzun Nihayah mengapresiasi progres program P2L karena berjalan cukup baik di Merauke. Harapannya ibu-ibu rumah tangga bisa lebih optimal memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam dibantu dengan program Kementerian Pertanian yakni satu kelompok Rp75.000.000 dan kalau berhasil maka di tahun selanjutnya akan ditambah Rp15.000.000 per kelompok.

“Ini program gratis. Kalau ibu-ibu tidak bisa kelola dengan baik, sangat kita sayangkan. Program P2L diharapkan bukan hanya memenuhi kebutuhan sayuran tetapi dapat dikomersilkan untuk kemajuan ekonomi kelompok,” jelasnya.

Selain itu, Fauzun juga minta kepada Dinas Ketahanan Pangan Merauke untuk selalu membina kelompok yang ada dari program aspirasi Sulaeman L Hamzah sehingga terus mengalami kemajuan.

Legislator NasDem Papua itu menyebutkan, peluang terbesar saat ini adalah ibu-ibu bisa memanfaatkan kegiatan PON XX Papua di Merauke dengan menyuplay sayurannya selama pelaksanaan PON nanti.

“Nanti kalau sayuran tersedia dengan baik dan memenuhi kualitas, mungkin kita diskusikan kembali agar kita bisa mensupport sayuran beberapa hotel untuk kebutuhan PON,” tukas Fauzun.(RO/*)

Share: