Berita

EBT Tiang Penyangga Energi Indonesia

PALU (1 Oktober): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengatakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar adalah energi yang berbasis fosil, sehingga harus dikurangi secara bertahap.

Sejalan dengan UU No 16/2016 yang meratifikasi Paris Agreement, energi baru dan terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso, yang dibangun Poso Energy akan mulai dikedepankan.

Sugeng menyampaikan, hal tersebut seusai pertemuan dengan Founder Poso Energy, Jusuf Kalla, Dirut Utama Poso Energy, Ahmad Kalla, Wakil Gubernur Suawesi Tengah (Sulteng), Ma’mun Amir serta jajaran FORKOPIMDA Sulteng di Palu, Sulteng, Kamis (30/9).

"Kita ingin mengetahui best practice, pengalaman apa yang bisa digali dari Poso Energy dalam membangun PLTA untuk menjadi semacam percontohan di tempat lain dalam rangka membangun energi baru dan terbarukan. PLTA adalah bagian dari energi baru dan terbarukan," ujar Sugeng.

Legislator NasDem itu memaparkan, banyak manfaat yang dihasilkan dari keberadaan PLTA Poso. Selain sebagai sumber energi untuk kebutuhan listrik, juga berdampak pada berkurangnya emisi udara zat karbon.

"Selain energi itu harus handal, tetapi juga harus clean and renewable energy," tambah Sugeng.

Sugeng juga mendorong fokus dari pemerintah terkait proyek-proyek seperti PLTA karena ke depan EBT diharapkan menjadi tiang penyangga energi Indonesia.(dpr/*)

Share: