Berita

Penyelenggara Pemilu Jangan Timbulkan Ketidakpastian

JAKARTA (12 Januari): Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Saan Mustopa mengingatkan agar penyelenggara pemilu jangan menimbulkan ketidakpastian. Sebaliknya penyelenggara pemilu harus fokus menyelenggarakan tahapan demi tahapan Pemilu 2024 secara profesional.

Saan menegaskan itu saat Rapat Kerja Komisi II DPR dengan Mendagri Tito Karnavian dan penyelenggara pemilu yakni KPU, Bawaslu dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1).

Menurut Saan, garda terdepan pemilu adalah penyelenggara pemilu. Sedangkan pemerintah dan DPR memberikan support.

"Jadi jangan justru penyelenggara menimbulkan ketidakpastian, polemik. Seharusnya penyelenggara fokus menyelenggarakan secara profesional tahapan- tahapan Pemilu 2024," kata Saan.  

Legislator NasDem itu menyinggung hal tersebut terkait wacana sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup yang muncul dari penyelenggara pemilu. Meskipun itu sedang diuji, yang namanya uji materi terhadap sebuah UU adalah hal biasa.

"Saya ingat misalnya uji materi terhadap Presidential Threshold yang 20 persen, ingin nol dan sebagainya.  Belum pernah menimbulkan reaksi sebesar ini. Berapa kali itu ambang batas pencalonan presiden diuji di MK dan pengujinya bukan orang-orang tanggung. Itu orang-orang hebat juga. Tapi kan tidak menimbulkan polemik yang luar biasa," papar Saan.  

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat VII (Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta) itu menegaskan, mengapa ketika ada uji materi terkait sistem pemilu sekarang ini reaksinya luar biasa. Karena yang memunculkannya adalah Ketua KPU, penyelenggara pemilu.

Karena itu Saan yang juga Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR itu mengingatkan betapa pentingnya agar semua bisa menyadari, pemilu itu kompleks, bebannya berat, apalagi berbarengan dengan pilkada serentak. Ketika menyadari kompleksitas, kerumitan, beban berat, ditambah dengan spekulasi uji materi sistem pemilu proposional tertutup atau terbuka, terus bagaimana?

"Partai jadi tidak ada kepastian. Baru mau susun caleg, nanti tertutup, bubar, gak ada yang mau jadi caleg. Partai butuh kepastian, kita semua butuh kepastian. Karena salah satu dari pemilu itu bisa berjalan, jika bisa memberikan kepastian kepada seluruh, khususnya peserta pemilu. Kepastian menjadi penting," pungkas Saan.(*)

Share: