LEWOLEBA (4 Maret): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Julie Sutrisno berkunjung ke Pondok Pesantren Manahil Al Irfan, di Atuwalupang, Buyasuri, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/3). Julie disambut para pengurus dan santri menggunakan tiga bahasa, yakni Arab, Inggris dan Indonesia.
Penyambutan dengan tiga bahasa ini membuat Julie kagum. Ia sempat berdialog dengan salah seorang santri menggunakan bahasa Inggris. Ia mengapresiasi ponpes yang sudah menyiapkan SDM yang unggul.
"Saya sangat senang dengan penyambutan dalam tiga bahasa, Arab, Inggris dan Indonesia. Saya angkat jempol dengan pendidikan di ponpes ini," kata Julie dalam sambutannya.
Ketua Tim Penggerak PKK NTT ini menceritakan, selama berkeliling di NTT ia hanya menerima keluhan permasalahan infrastruktur, air bersih dan listrik. Tidak pernah ia mendapat keluhan tentang SDM.
"Padahal tiga permasalahan itu sudah ada anggaran dan diatur dengan baik. Tapi ada satu hal yang tidak bisa dibeli dengan anggaran dan itu yang sedang saya pikirkan," urainya.
Ia mengatakan, Labuan Bajo saat ini sudah menjadi pintu masuk internasional. Sebagai pintu masuk, saat ini sedang digencarkan pembangunan lima hotel bintang lima.
"Pertanyaan saya adalah, di dalam hotel itu yang kerja siapa. Saya takut kalau tidak disiapkan SDM secara baik, kita dijajah orang dari luar. Anak-anak NTT akan jadi penonton," kata Julie.
Legislator NasDem dari Dapil NTT I (Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, dan Nagekeo) ini mengapresiasi Ponpes Manahil Al Irfan yang sudah mendidik santri dan menjadikan SDM unggul.
"Anak-anak lulusan ponpes ini nantinya akan mengharumkan nama NTT," tukasnya.(minarni/dis/*)