Berita

NasDem Minta Pemerintah Perkuat Fasilitas Kesehatan di Perbatasan

JAKARTA (11 Juli): Wakil Ketua Komisi V RI, Roberth Rouw, meminta pemerintah memperbaiki fasilitas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di sejumlah wilayah perbatasan Indonesia. Pemerintah juga perlu membangun fasilitas yang nyaman dan murah untuk menunjang kegiatan masyarakat, termasuk urusan kesehatan.

Menurut Roberth, fasilitas kesehatan di perbatasan negara masih minim dan mahal jika dibandingkan negara tetangga. Hal itu yang membuat masyarakat lebih memilih berobat di negara tetangga.

“Di Malaysia itu alat kesehatan nol persen pajaknya. Maka layanan kesehatan mereka sangat murah. Kenapa di kita sangat mahal? Alat kesehatan kita sangat mahal, padahal pelayanan kesehatan itu kebutuhan dasar masyarakat. Maka tidak boleh pajaknya begitu mahal," ujar Roberth Rouw saat Rapat Konsultasi Pimpinan DPR dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/7).

Roberth menilai banyaknya masyarakat yang memilih berobat ke negera tetangga bukan karena lebih baik kualitas sumber daya manusianya, melainkan karena lebih murah. Selain itu, kurangnya fasilitas juga mendukung masyarakat yang tinggal di perbatasan memilih berobat ke negara tetangga.

"Bagaimana di tingkat desa mau dapat fasilitas yang baik jika pemerintah tidak sanggup, pemerintah daerah juga tidak mampu membeli. Karena memang alat-alat itu sangat mahal. Saya mohon kepada pemerintah, terutama Kementerian Keuangan, tolong dilihat ini karena kebutuhan terhadap kesehatan ini betul-betul sangat penting diperhatikan," tegasnya.

Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI itu juga meminta pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait kebutuhan daerah. Menurutnya, pemdalah yang lebih mengetahui dan mengerti akan kebutuhan daerah hingga ke desa.

“Jangan cuma dari atas, yang tahu kebutuhan desa itu pimpinan daerahnya. Jadi pembahasan harus melihat bagaimana daerah, masukan dari daerah untuk menguatkan dan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di sekitar perbatasan. Itu untuk bisa diberdayakan supaya mereka merasa memiliki negara. Ini karena ya, banyak saudara-saudara kita, warga negara kita yang di perbatasan merasa lebih mencintai negara sebelah. Karena kebutuhannya semua dipenuhi oleh negara tetangga kita," ujarnya.

Lebih lanjut terkait PLBN, Roberth mendorong agar penggunaan teknologi dimaksimalkan untuk menjaga perbatasan. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi adanya patok perbatasan yang digeser atau dipindah.

“Saya juga mendapat informasi bahwa perbatasan kita dengan Malaysia banyak yang dipindah-pindahkan, (patok) ada yang hilang. Ini berkaitan dengan kedaulatan negara. Ini yang harus kita jaga dengan teknologi yang ada. Tidak perlu lagi dudukkan tentara di situ 24 jam, cukup dengan teknologi kita bisa mengawasi itu semua.” tegasnya. (dpr.go id/*)

Share: