JAKARTA (6 November): Model transmigrasi sebaiknya didesain dengan pendekatan berbasis kemampuan atau keterampilan. Model transmigrasi harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan daerah yang akan dikembangkan.
“Sekarang perlu ada satu model. Transmigrasi yang sekarang dengan dulu mungkin beda modelnya. Sekarang ini perlu transmigrasi yang mempunyai skill, karena sekarang ini banyak sekali orang yang punya skill tetapi lahannya terbatas,†ungkap anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Fadholi, dalam Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Legislator NasDem yang sudah menjabat selama tiga periode itu menekankan pentingnya peran pemerintah dalam merancang kebijakan transmigrasi yang tidak hanya fokus pada pemanfaatan sumber daya alam, tetapi juga memperhatikan pengembangan sumber daya manusia di wilayah transmigrasi.
"Misalnya di daerah pertanian, bisa dihadirkan tenaga ahli dalam bidang pertanian atau pupuk untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian," terang Fadholi.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah I (Semarang, Kendal, Kota Salatiga, dan Kota Semarang) itu juga menyinggung sinergi antarkementerian dan lembaga dalam menyukseskan transmigrasi.
"Menteri Transmigrasi seharusnya bisa berperan sebagai komunikator yang dapat menjembatani kebutuhan daerah transmigrasi dengan kebijakan dari instansi terkait. Hal itu akan memungkinkan daerah-daerah transmigrasi menjadi lebih maju dan berkembang," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Transmigrasi sempat memaparkan bahwa terdapat sekitar 150 kawasan transmigrasi yang menjadi prioritas. Menurutnya, apabila yang ikut dalam program transmigrasi adalah orang-orang yang memiliki keterampilan dan kemampuan maka mereka tidak akan menjadi beban tetapi justru bisa memberikan kontribusi langsung terhadap kemajuan daerah tersebut.
“Misalkan dokter, kita perlu transmigrasi dokter ke sana. Ini penting agar tidak akan menjadi kecemburuan bagi masyarakat setempat karena ada penugasan secara skill. Kalau saja ada dokter, guru, guru ngaji yang kita kirim ke sana tentu akan bisa memajukan daerah tujuan transmigrasi,†ujarnya. (dpr.go.id/*)