JAKARTA (22 Mei): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dalam memberantas premanisme. Selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek, aparat menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme.
“Apresiasi kinerja Polda Metro Jaya yang sigap memberantas preman melalui Operasi Berantas Jaya 2025. Ini membuktikan bahwa polisi benar-benar mendengar keluhan masyarakat dan pastinya memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan Jakarta yang aman dan bebas preman," kata Sahroni, Rabu (21/5/2025).
Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu meminta polisi meringkus pimpinan dari preman-preman tersebut. Hal itu harus dilakukan agar premanisme tidak bangkit lagi.
"Pokoknya polisi harus bikin target, di tahun berapa Jakarta akan benar-benar bebas preman," tegas Sahroni.
Ia menilai preman selalu beraksi berkelompok dan bergerak atas instruksi orang di atas mereka.
“Jadi jangan hanya ditangkap yang keroco-keroconya, tangkap juga jagoannya," tandasnya.
Wakil rakyat dari Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu) itu menyampaikan, penindakan diutamakan terhadap oknum preman yang melakukan pungutan liar (pungli) dan parkir liar karena tindakan mereka dinilai mengganggu masyarakat.
"Itu yang harus diberantas lebih dulu. Dan kalau ada aparat yang membekingi, wajib disikat juga,” ujar dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan 231 pelaku telah diproses hukum.
Para pelaku terdiri dari perorangan, anggota ormas, debt collector, dan geng motor yang melakukan pemerasan, penganiayaan, hingga membawa senjata tajam. Polisi juga menyita 72 senjata tajam dan menertibkan 405 atribut ormas. (metrotvnews/*)